Wednesday 28 November 2012
Oleh : Wanty Ekajayanti
Jika dulu kau mencintaiku karena sifatku yang ceria dan
menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu
kemudian keceriaan itu kelam dirundung duka.
ternyata kau masih tersenyum mencintaiku
Jika dulu kau mencintaiku karena ramah hatiku Memberi
kehangatan dalam setiap sapaanmu
Kemudian saat
keramahan itu tertutup kabut prasangka
ternyata kau masih lembut mencintaiku
Jika dulu kau mencintaiku karena cerdasnya diriku Membuatmu
yakin pada putusanku
Kemudian Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
ternyata cintamu masih bijak untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki
Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku
Kemudian saat di tengah itu rasa manjaku tiba2 menyeruak
menjadi stadium akhir
ternyata cintamu masih tangguh untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena tegarnya sikapku
Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
Kemudian saat ketegaran itu rapuh diterpa badai
ternyata cintamu masih bertahan untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan
Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam
Kemudian saat pengertian itu tertelan oleh ego ku sesaat
ternyata cintamu masih mengerti untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku
yg Menambah dalamnya rasa cintamu saat semakin mengenalku
Kemudian saat kesabaran itu mencapai batas membendung
kesalahanku
ternyata cintamu masih mampu memaafkanku
Jika dulu kau mencintaiku karena keteguhan imanku Bagai
siradj yang benderang mengantarkan cahaya
Kemudian Kala iman itu jatuh menurun
ternyata cintamu tetap sabar membimbingku
Jika dulu kau mencintaiku karenaKu yang tlah kau pilih
sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat
Kemudian saat ombak menerpa cinta kita
ternyata cintamu tetap setia untukku
meski seisi lautan kujadikan tinta untuk menggoreskan betapa
hebat dan indahnya cintamu pun, itu tak kan pernah cukup.
terimakasih sayang
terimakasih untuk kehebatan cintamu
untuk kesetiaan cintamu
dan untuk ketulusan cintamu
tidak satupun wanita sebahagia diriku. dg anugerah cinta yg
Allah bentangkan dalam hatimu yg hanya untukku.
smoga Allah membalas cinta untukmu dari diriku. melebihi
cintamu padaku
.: jika aku boleh menulis surat ini kepada Allah, aku ingin
meminta pada Nya, agar aku dijadikan sebagai bidadarimu kelak di Jannah Nya :.
Oleh Wanty Ekajayanti
Pernah suatu hari seorang teman memberikanku buku tentang
"jodoh". tanpa sadar, dan refleks hal itu membuatku mengeluarkan
pertanyaan2 dengan nada heran.
"kenapa ini?"
"kenapa ngasi buku seperti ini?'
"kamu ngejekin aku ya?"
"maksudnya apa?"
(meski sebenarnya aku sama sekali tak tersinggung, sekedar heran saja)
sang
teman hanya tersenyum dan menjawab "ndak ada maksud apa2, 1ty,,,, ya,
siapa tau dan mudah-mudahan bermanfaat". masih tetap dengan raut heran
menatap senyum sang teman, akhirnya kuterima buku itu.
Oleh Wanty Ekajayanti
Pontianak, 18 Agustus 2011
Sore itu hari ke 17 dibulan
Ramadhan yang bertepatan dengan hari kemerdekaan bangsaku Republik Indonesia
yang ke 66 tahun, yaitu tepat 17 Agustus 2011.
sehari sebelumnya, dari pulau
seberang, dia (pria terbaik) telah mengamanahkan sesuatu untuk disampaikan
kepada kedua orang tuanya lewat alamat
pos ku. dan kuputuskan untuk mengantarkan amanah tersebut pada hari
kemerdekaan, bukan karena apa2, tapi karena kebetulan hari libur.
Menjelang buka puasa aku baru
tiba dirumah bapak dan emak, masih tetap ada rasa canggung dan malu2 dalam diri
ini. tapi semua aku tepis. singkatnya setelah menyampaikan pesan dari nya utk
kedua orang tuanya, aq memutuskan untuk menginap. meski dia sedang tidak di
rumah alias di pulau seberang.
Berbuka bersama, sholat
berjamaah, lalu berbincang panjang lebar menjadi aktifitas aku, emak dan bapak
nya malam itu. semakin banyak hal yang belum ia ceritakan padaku, aku ketahui
dari cerita kedua orng tuanya. tawa dan senyum menjadi bumbu indah dalam
percakapan kami bertiga. akupun semakin merasa nyaman berada ditengah-tengah
beliau berdua.
pukul 20.30 malam itu handphone
milik emak berbunyi. sebuah panggilan. terlihat nama M. Fajrin di layar
handphone. oh, ternyata si bungsu tengah menghubungi sang ibu. kutinggalkan
bapak dan emak yg berbincang dengan nya melalui telpon. aku pun memutuskan
untuk sholat (karena asyik bercengkerama kami sampai lupa bahwa waktu sholat
isya telah terlewat).
selesai sholat, giliran aku yang
menerima telpon dari si bungsu lewat handphone yg sama. hm, masih sama seperti
perasaan saat pertama kali menerima telponnya dulu. masih berdebar debar
rasanya. dan itu sempat membuatku bingung. apakah ini karena rasa itu atau
memang aku memiliki gejala jantungan. ah, tapi kenapa jantungannya hanya kambuh
saat menerima telpon darinya? tentu saja ini bukan sakit jantung (pikirku).
kupilih sofa di sudut ruang tamu sebagai tempat ku merebahkan badan sambil
berbincang2 dengan nya. meski aku tahu di balik dinding ini, semua pembicaraan
ku dengannya semua terdengar jelas oleh bapak dan emak. tapi aku tak perduli.
mereka pasti sangat mengerti (namanya juga anak muda. hehehe). saat masih asyik
dalam pembicaraan, mataku tertuju pada 3 buah baterai hp yang tersusun di pojok
dinding. tapi aku tak memperdulikannya. bukan hal aneh (itu pikirku).
tanpa terasa malam sudah larut
saat kami menyadari pembicaraan kami yg begitu panjang. dan kamipun memutuskan
untuk mengakhiri pembicaraan itu. saat menuju ke kamar, kulihat emak masih ada
di ruang TV.
“emak belom tidur?” tanyaku.
“belom, ayoklah tidur sama2”, jawab emak. waaaaah, aku baru sadar ternyata emak
menungguku selama 2 jam. “waaah, kenapa ditunggu mak?”, tanyaku rikuh. “ndak
apa2”, jawab emak singkat yg kemudian diikuti dengan senyum khas nya yang
mengembang. waaah, tanda sayang beliau padaku kah ini?? hanya beliau yg tahu.
setelah di tempat tidur, aku
teringat pada baterai yg kulihat tadi. karena penasaran, langsung saja ku coba
Tanya pada emak (itung2 cari bahan pembicaraan juga sebelum tidur. dari pada
diem-dieman.hehehe). “Mak, dipojok tu ada batre hp 3 buah. punya siapa mak? kok
ga dipakai?” Tanya ku. Emak senyum lalu menjawab “oooh, itu lah batre hp yg
dipake Rin kalo telponan sama Wanty, waktu Wanty masih di Semarang,,,, jadi
kalo telponan lama, ndak perlu ngecas2 lagi, ganti batre nye jak. biasa tiap
hari dia ngcas semua batre tu…”
Ach!!!!! entah speechless, entah,
terharu, atau terkesima, aku tak tahu apa yg melingkupi perasaanku malam itu
sebelum tidur. Ibumu yang telah menunjukkan salah satu bukti cintamu padaku.
Oleh Muhammad Fajrin Mustafa
Maaf.... dulu aku hanya
mengenalmu dari luar, aku hanya tahu namamu, aku hanya tahu wajahmu, aku hanya
tahu nomor ponselmu. Aku sama sekali tak tahu siapa kamu, bagaimana sifatmu dan
bagaimana sikapmu. Aku tak tahu hal baik yang kamu miliki dan hal buruk yang
kamu miliki.
Maaf.... kini aku sudah merasa
mengenalmu.Aku telah lancang untuk mencari tahu tentang kamu sehingga aku tahu
kamu lebih dari namamu; aku tahu arti dari rangkaian doa yang ada dideretan
namamu. Aku tahu kamu lebih dari wajahmu; aku tahu setiap lukisan diwajahmu
yang tergambar melalui ekspresi wajahmu dan itu mempengaruhi gejolak hatiku.
Aku tahu kamu lebih dari nomor penselmu; aku tahu deret angka yang sering
menghubungimu, yang sering mengirimmu pesan singkat, yang sering memanggilmu dengan
panggilan menyenangkan, aku tahu nama lain yang kamu tulis untukku di ponselmu,
dan aku tahu setiap getar suaramu.
Aku
tahu lebih dari sifat dan sikapmu; aku tahu ketika kamu menyembunyikan wajah
sedihmu dalam kebahagiaan, aku tahu wajah marahmu yang kamu sembunyikan dalam
keceriaan, aku tahu saat kamu membalut tangismu dalam tawa, dan aku tahu setiap
wajah kebohongan yang berusaha untuk jujur. aku tahu lebih dari baik dan
burukmu; aku sadar kapan aku bisa membuatmu marah, aku tahu kapan kamu mulai ngambek,
aku tahu kapan kamu ingin dimanja, aku tahu kapan kamu ingin dirayu dan aku
tahu sekuat apa kamu menuggu.
Maaf.... dengan sangat mengenalmu
aku justru tak bisa mengkondisikan diriku agar kamu bisa merasa nyaman, aku
sering memintamu untuk ini dan itu hanya untuk memenuhi sebuah pengharapan, aku
sering membuatmu menangis hanya karena aku anggap itu tak perlu ditangisi, aku
sering membuat marah hanya karena aku anggap itu tak perlu dipermasalahkan, aku
sering membuatmu ngambek hanya karena idealisme yang ada padaku.
Maaf.... aku tahu menunggu itu
bukan hal yang menyenangkan. tapi denganku kamu harus sering melakukan itu,
denganku kamu harus sering menunggu. Dengan menunggu kamu telah melakukan
pengorbanan yang luar biasa, padahal diluar sana banyak pilihan yang tidak
perlu dipilih dengan menuggu, banyak pilihan yang tidak perlu dipilih dengan
pengorbanan dan denganku kamu rela mengorbankan dirimu sendiri.
Maaf.... aku telah membawamu
kedalam pelanggaran yang menyenangkan, aku telah mengajarimu sebuah kesalahan
indah, dan aku telah mengajakmu berdosa dalam jeratan surga, tapi dalam doa aku
menyertaimu untuk bisa membuat semuanya menjadi lebih indah.
Maaf.... aku bukan yang diidamkan
dalam sebuah kriteria, aku bukan yang sempurna dalam sebuah pesona, dan aku
bukan yang ideal dalam sebuah idealisme. Tapi aku tidak ingin menjadi kesalahan
terbesarmu.
Maaf.... aku hanya bisa menjadi
aku yang sederhana dan berharap bagaiman aku begitulah kamu.
Maaf.... aku sangat berharap
sebuah maaf dari semua kesalahan yang ada.
Maaf.... Jika nanti terjadi lagi.
Maaf.... kupinta disetiap hari,
bulan, dan tahun hijriyah.
Maaf.... Minal aidin falidzin
mohon maaf lahir dan batin.
Maaf.....Duhai Bidadari Surgaku
Wanty Ekajayanti.
KEDEWASAAN CINTA
Oleh Muhammad Fajrin Mustafa
Engkau wanita yang memiliki kelembutan
Yang menjadi penyeimbang hati keras sang pria.
Membuat pria lembut ketika tidak mendapatkan kenyamanan dari cinta.
Membuat pria lembut ketika tidak mendapatkan tawa dari cinta,
Membuat pria lembut ketika gelisah oleh cinta.
Membuat pria lembut berubah menjadi kasih ketika cinta begitu indah.
Engkau wanita yang miliki ketulusan,
Yang menjadikan ketulusan sebagai senjata ampuh untuk menundukkan hati pria.
Membuat pria tulus ketika cinta meminta,
Membuat pria tulus ketika cinta tidak memberi,
Membuat pria tulus ketika cinta hanya harapan hampa,
Membuat pria tulus ketika mengungkapkan kenyamanan cinta.
Engkau wanita yang mempunyai daya tarik
Yang menjadika daya tarik sebagi sesuatu yang mengalahkan kecantikan yang dimiliki setiap wanita.
Membuat keperkasaan pria terperangah dengan daya tarikmu,
Membuat angkuh pria luluh dengan daya tarikmu,
Membuat mata pria tak berkedip ketika membayangkanmu,
Membuat pria menjadi pria yang paling bahagia ketika melihatmu.
Engaku wanita yang diselimuti kesabaran
Yang menjadikan kesabaran penawar setiap rasa,
Menghadapi pria dengan sabar walau itu derita,
Menghadapi pria dengan sabar walau bercucur air mata,
Menghadapi pria dengan sabar mencoba berbalut tawa,
Menghadapi pria dengan sabar sehingga menjadikanmu dewasa.
Engkau wanita yang luar biasa.
Yang membuat pria menjadi luar biasa.
Membuat pria luar biasa karena bisa bersamamu,
Membuat pria luar biasa ketika kau menghiburnya dengan kebiasaaan,
Membuat pria luar biasa ketika engkau tidak membiarkannya dalam duka.
Membuat pria luar biasa ketika engkau tahu apa yang dirasa,
Engkau wanita yang penyayang
Yang menjadikan sayang senjata memperoleh sayang,
Membuat pria merasakan sayang,
Membuat sayang yang kau dapat tidak sebatas mata yang memandang,
Membuat sayang dapat berwujud ketulusan,
membuat sayang mejadi cerita cinta yang panjang
Engkau anugerah terindah dari Yang Maha Cinta
Yang menjadikan penghebat pria pilihanmu,
Yang mejadikan pria ingin segera bersanding dalam hidupmu,
Yang mendambakan kebahagiaan bersama yang dicintai,
Yang merasakan anugrah dalam kebersamaan hari.
Engkau wanita yang terindah,
Engkau wanita yang memiliki ketulusan,
Engkau wanita yang memiliki kelembutan,
Selamat menjadi pribadi yang semakin dewasa,
Semoga ini diikuti kedewasaan cinta,
Kedewasaan yang selalu menghiasi rasa.
Selamat Ulang Tahun Cinta.
To Wanty Ekajayanti Fajrin
Oleh Muhammad Fajrin Mustafa
Engkau wanita yang memiliki kelembutan
Yang menjadi penyeimbang hati keras sang pria.
Membuat pria lembut ketika tidak mendapatkan kenyamanan dari cinta.
Membuat pria lembut ketika tidak mendapatkan tawa dari cinta,
Membuat pria lembut ketika gelisah oleh cinta.
Membuat pria lembut berubah menjadi kasih ketika cinta begitu indah.
Engkau wanita yang miliki ketulusan,
Yang menjadikan ketulusan sebagai senjata ampuh untuk menundukkan hati pria.
Membuat pria tulus ketika cinta meminta,
Membuat pria tulus ketika cinta tidak memberi,
Membuat pria tulus ketika cinta hanya harapan hampa,
Membuat pria tulus ketika mengungkapkan kenyamanan cinta.
Engkau wanita yang mempunyai daya tarik
Yang menjadika daya tarik sebagi sesuatu yang mengalahkan kecantikan yang dimiliki setiap wanita.
Membuat keperkasaan pria terperangah dengan daya tarikmu,
Membuat angkuh pria luluh dengan daya tarikmu,
Membuat mata pria tak berkedip ketika membayangkanmu,
Membuat pria menjadi pria yang paling bahagia ketika melihatmu.
Engaku wanita yang diselimuti kesabaran
Yang menjadikan kesabaran penawar setiap rasa,
Menghadapi pria dengan sabar walau itu derita,
Menghadapi pria dengan sabar walau bercucur air mata,
Menghadapi pria dengan sabar mencoba berbalut tawa,
Menghadapi pria dengan sabar sehingga menjadikanmu dewasa.
Engkau wanita yang luar biasa.
Yang membuat pria menjadi luar biasa.
Membuat pria luar biasa karena bisa bersamamu,
Membuat pria luar biasa ketika kau menghiburnya dengan kebiasaaan,
Membuat pria luar biasa ketika engkau tidak membiarkannya dalam duka.
Membuat pria luar biasa ketika engkau tahu apa yang dirasa,
Engkau wanita yang penyayang
Yang menjadikan sayang senjata memperoleh sayang,
Membuat pria merasakan sayang,
Membuat sayang yang kau dapat tidak sebatas mata yang memandang,
Membuat sayang dapat berwujud ketulusan,
membuat sayang mejadi cerita cinta yang panjang
Engkau anugerah terindah dari Yang Maha Cinta
Yang menjadikan penghebat pria pilihanmu,
Yang mejadikan pria ingin segera bersanding dalam hidupmu,
Yang mendambakan kebahagiaan bersama yang dicintai,
Yang merasakan anugrah dalam kebersamaan hari.
Engkau wanita yang terindah,
Engkau wanita yang memiliki ketulusan,
Engkau wanita yang memiliki kelembutan,
Selamat menjadi pribadi yang semakin dewasa,
Semoga ini diikuti kedewasaan cinta,
Kedewasaan yang selalu menghiasi rasa.
Selamat Ulang Tahun Cinta.
Saturday 24 November 2012
Oleh : Muhammad Fajrin Mustafa
Kota Bandung terkenal sebagai Kota Pendidikan, kota pusat
intelektual, dan khazanah keilmuan yang konon sudah tumbuh pesat semenjak pemerintahan
Hindia Belanda. Dari sinilah tumbuh pesat tempat-tempat pendidikan mulai dari
tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Tinggi.
Logika umum yang sederhana menyatakan sekolah adalah tempat
dimana dilangsungkannya kegiatan belajar dan mengajar siswa oleh para guru.
Penelaahan yang sedikit filosofis, sekolah merupakan wahana yang membentuk daya
kreasi dan imajinasai siswa sehingga mereka mampu menggali dan memunculkan
potensinya untuk mengukir prestasi yang lebih baik tidak hanya dalam konteks penalaran
bahan ajar yang diberikan.
Peranan pendidikan dalam meningkatkan kulalitas SDM
menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia tentunya
bukanlah hal baru lagi bagi masyarakat di negara ini. Banyaknya kekayaan alam
yang tersimpan di kota kembang, dan tingginya kreativitas sumber daya manusia
yang berada di kota tersebut, menjadikan Kota Bandung sebagai barometer
pertumbuhan industri kreatif di tingkat nasional. Paper ini berjudul “Bandung
dan Social Entrepreneurship” yang bertujuan menganlisis tentang peran Bandung
sebagai kota pendidikan dan kreatif dalam membentuk social entrepreneur
mahasiswa dari luar Kota Bandung. Analisis ini berdasarkan analisis deskriptif.
Social Entrepreneurship merupakan sebuah istilah turunan
dari kewirausahaan. Gabungan dari dua kata, social yang artinya kemasyarakatan,
dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan. Pengertian sederhana dari
Social Entrepreneur adalah seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan
menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social
change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan dan
kesehatan (healthcare) (Santosa dalam Nurrahman, 2009).
Konsep secara umum dari Social Entrepreneurship, sebenarnya
bukan merupakan sebuah lembaga atau organisasi bentukan atau turunan dari
perusahaan dan lembaga pemerintahan yang bersifat komersial. Akan tetapi murni
merupakan sebuah usaha entrepreneurship yang bergerak di bidang sosial. Pada
awalnya, Social Entrepreneurship mempunyai inti pemberdayaan dalam bidang kemasyarakatan
yang bersifat voluntary atau charity (kedermawanan dan sukarela). Dalam hal ini
membentuk sebuah lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, anak asuh atau
donasi untuk beasiswa di bidang pendidikan.
Konsep awal mula Social Entrepreneurship tidak menekankan
pada usaha untuk menghasilkan profit. Jika ada profit, bukan menjadi tujuan
utama dan nilainya bisa dibilang kecil. Karena inti utama dalah pemberdayaan
untuk kemaslahatan bersama.
Model yang dikembangkan oleh Misra dan Kumar (2000)
berkaitan dengan faktor-faktor yang memunculkan entrepreneurial behavior
diawali pada faktor demografis dan faktor psikologi. Mengenai faktor demografi,
Misra dan Kumar (2000) menyimpulkan tiga hal dari beberapa penelitian yang ada.
Dinataranya sebagai berikut:
(a) the assumption
that certain demographic characteristics lead to similar experiences in life
has been disproved; (b) many researchers use demographic characteristic as
surrogates for personality characteristics, which is again an extension of the
assumption just stated; and (c) this line of research has been woefully
inadequate in predicting who will or will not be an entrepreneur, Dimensi yang dikembangkan untuk faktor psikologi dari
penelitian Misra dan Kumar (2000) terdiri dari sikap yang terdiri dari achievement
motive, locus of control, risk taking and values, lalu situation dan intention.
Hasil dari penelitian Misra dan Kumar (2000) menyatakan bahwa faktor demografis
dan psikologi mempengaruhi sikap berwirausaha. Zulganef, Farida Nursjanti
(2009) juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara budaya individualism
dengan karakteristik kewirausahaan.
Dalam penelitian lain, yaitu penelitian Tur Nastiti dkk
(2010) dikembangkan beberapa faktor yang mempengaruhi minat wirausaha
diantaranya adalah faktor kepribadian
yang terdiri dari kebutuhsn akan pencapaian, lokus kendali, dan efikasi
pribadi.
Tur Nastiti dkk (2010) menjelaskan bahwa kebutuhan akan
pencapaian sebagai salah satu keinginan yang memotivasi orang dalam berprilaku
disamping keinginan untuk berkuasa dan keinginan untuk bersosialisasi dengan
lingkungan. Sedangkan untuk lokus kendali Tur Nastiti dkk (2010) menjelaskan
bahwa ia didefinisikan sebagai keyakinan yang muncul sebagai akibat dari adanya
kemampuan, kemauan, dan keahlian. Mengutip dari Bandura (Tur Nastiti dkk, 2010)
yang dijelaskan oleh Tur Nastiti dkk berkaitan dengan efikasi pribadi yang
merupakan wujud sikap kepercayaan akan diri sendiri untuk menyelesaikan sebuah
pekerjaan.
Bandura (Tur Nastiti dkk, 2010) menjelaskan empat cara untuk
meningkatkan efikasi pribadi yaitu dengan keberhasilan yang berulang,
pembelajaran secara langsung, dukungan sosial, dan evaluasi status psikologi
untuk mengurangi tekanan. Secara umum penelitian Tur Nastiti dkk (2010)
menyatakan bahwa kebutuhan akan pencapaian, lokus kendali, dan efikasi pribadi
dapat mempengaruhi minat wirausaha.
Tumbuh kembangnya minat wirausaha juga tak lepas dari
pendidikan dalam penelitian Tur Nastiti dkk (2010) menjelaskan bahwa latar
belakang pendidikan berpengaruh negatif terhadap minat berwirausaha di
Indonesia karena orientasi pendidikan
kurikulum ekonomi dan bisnis tidak diarahkan untuk berwirausaha. Sebagai respon
terhadap hal ini Asep Surayan (2009) dalam hasil penelitiannya merekomendasikan
agar Perguruan TInggi (PT) (1) menjadikan kewirausahaan sebagai dasar reorientasi manajemen PT, (2)
Memasukkan semangat kewirausahaan untuk mewarnai muatan lokal dalam kuriulum
dikti sebagai perwujudan PT dalam merespon perkembangan eksternal, (3) Menjadikan
semangat kewirausahaan sebagai strategi pencapaian tujuan PT, (4) Memasukkan
semangat kewirausahaan kedalam program-program pengabdian masyarakat.
Sebagai mahasiswa yang berasal dari Kalimantan Barat (anak
rantau). tentunya bukan hal yang mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan ketika
berada ditanah rantau (Kota Bandung). Keberhasilan sektor pendidikan dalam
mendidik SDM agar berkualitas dibuktikan dengan dijadikannya Bandung sebagai
icon dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Hal ini tidak terlepas dari kreatifitas
yang dimiliki SDM yang ada dibandung sehingga Bandung menjadi satu diantara
tujuan wisata yang diminati wisatawan asing dan lokal.
Pertumbuhan ini akan membangun kompetisi yang tinggi dengan
tujuan untuk bisa lebih baik. Kompetisi yang muncul berada pada bidang
commercial entrepreneur dan social enterpreneur. Ketatnya kompetisi ini karena
faktor demografis dan psikologi sehingga memunculkan entrepreneur behaviors.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Misra dan Kumar (2000) serta hasil
penelitian Zulganef dan Farida Nursjanti. (2009).
Faktor demografis dan psikologi kota Bandung dirasa membawa
efek positif untuk anak rantau, walaupun waktu tinggal di Bandung belumlah
lama. Hal pertama yang dirasa adalah munculnya sikap mau berkorban dan segera
bertindak. Tuntutan sebagai mahasiswa bukanlah konsekwensi yang bisa
disepelekan karena hal ini berhubungan dengan masa depan. Berkorban uang,
waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan menyita keinginan anak rantau untuk tetap
berada dizona nyaman. Ketika teman yang lain bisa dengan leluasa untuk hidup
dengan royal, memanfaatkan waktu dengan bersantai, dan memperoleh sesuatu tanpa
harus bekerja dengan maksimal dan totalitas. Anak rantau harus membuang
jauh-jauh pikiran untuk tetap berada dizona nyaman.
Hal kedua dan ketiga akan terkait dengan hasil penelitian
Tur Nastiti dkk (2010). Kedua, kesediaan untuk segera action. Kota Bandung
merupakan kota pendidikan dan kota kreatif. Satu diantara bentuk kreatifitas
yang ada adalah terbentuknya komunitas dibidang jasa pendidikan dan pelatihan
dengan orientasi non-profit. Hal ini telah menginspirasi anak rantau sehingga
mampu membentuk RUHANI Learning Center (RLC) dikampung halaman. RLC merupakan lembaga yang bergerak
dalam pendidikan dan pelatihan dibidang peningkatan kulitas SDM khususnya
diklat untuk anak pantiasuhan dan masyarakat ekonomi lemah yang berada di
Pontianak Kalimantan Barat. Selain itu RLC juga memfokuskan kegiatan untuk
memberi beasiswa pendidikan dalam program talangaek yaitu penggalangan dana
untuk membantu biaya pendidikan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.
Ketiga, mampu mempengaruhi orang lain. Tentunya RLC akan
lebih baik jika banyak tenaga yang berkecimpung didalamnya. Si anak rantau
berhasil mengajak orang-orang terdekat untuk bersedia ikut serta dalam
melaksanakan visi dan misi yang ada. Orang-orang tersebut adalah istri,
saudara, dan teman. Bahkan berkat proses komunikasi dan usaha keras, RLC
berhasil membuat program talangaek menjadi sebuah program kegiatan yang akan
dilaksanakan disebuah perguruan tinggi swasta di Pontianak. Kegiatan ini
dikelola langsung oleh badan eksekutif mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.
Berkaitan dengan pembahasan yang ada, maka social
entrepreneur memiliki kesamaan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya
adalah model yang dikembangkan oleh Misra dan Kumar (2000) yang menyatakan
bahwa faktor demografis dan psikologi mempengaruhi sikap berwirausaha. Serta
penelitian Zulganef, Farida Nursjanti (2009) tentang hubungan individualism
dengan karakteristik kewirausahaan. Faktor-faktor ini dapat juga diadopsi untuk
meneliti social entrepreneur dan realisasi ini telah digambarkan pada bagian
pembahasan.
Sejalan dengan model yang dikembangkan Misra dan Kumar
(2000), Tur Nastiti dkk (2010) mengembangkan model yang lebih spesifik pada
kebutuhan akan pencapaian, lokus kendali, dan efikasi pribadi. Tur Nastiti dkk (2010)menyatakan bahwa
kebutuhan akan pencapaian, lokus kendali, dan efikasi pribadi dapat
mempengaruhi minat wirausaha. Faktor-faktor ini dapat juga diadopsi untuk
meneliti social entrepreneur dan realisasi ini telah digambarkan pada bagian
pembahasan.
Pengembangkan kewirausahaan sebaiknya berorinetasi
commercial entrepreneur dan social entrepreneur dengan mengadaptasi hasil
penelitian Asep Surayan (2009) menjadikan social entrepreneur reorientasi manajemen PT, social entrepreneur
sebagai muatan dalam kuriulum dikti, (3) menjadikan social entrepreneur sebagai
strategi pencapaian tujuan PT, (4) Memasukkan social entrepreneur kedalam
program-program pengabdian masyarakat.
Asep Suryana N. (2009). Pengembangan Pendidikan Tinggi
Berorientasi Kewirausahaan. Jurnal Manajemen Indonesia. 9, 1: 1-13.
Nurrahman. (2009). Social Enterpreneurship. [online]
Tersedia dalam http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/02/24/social-entrepreneurship/
Sasi Misra, E. Sendi Kumar. (2000). Resourcfulness: A
Proximal Conceptualisation of Enterpreneurial Behavior. Journal of Enterpreneurship,
9, 2: 135-154.
Tur Nastiti, Nurul Indarti, Rokhima Rostiani. (2010). Minat
Berwirausahan Mahasiswa Indonesia dan China. Jurnal Manajemen dan Bisnis. 9,
2:188-200.
Zulganef, Farida Nursjanti. (2009). Asosiasi Individualisme
dan Power Distance Dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa Bandung. Jurnal
Manajemen Indonesia. 9, 1: 108-122
Muahmmad Fajrin Mustafa
Pertanyaan yang sering muncul dalam difusi inovasi adalah
bagaimana mengusahakan agar suat ide baru bisa diterima oleh orang banyak
karena kebermanfaatannya. Banyak faktor yang akan mempengaruhi penyebaram ide
tersebut karena itu masalah umum yang menjadi persoalan penting dalam difusi
inovasi adalah bagaimana mempercepat laju penyebaran inovasi.
DIFFERENCES AND SIMILARITIES IN ISLAMIC AND
CONVENTIONAL BANKING
Analisis Jurnal
oleh
Muhammad Fajrin Mustafa
Bank syariah di
Indonesia terhitung masih sangat muda, perkembangannya di Indonesia diawali
pada tahun 1991 dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada saat
sekarang ini banyak bank konvensional yang melakukan perkembangan dengan
membukan unit usaha syariah, hal ini terjadi karena bank syariah (BMI) berhasil
lolos dalam uji kelayakan oleh Bank Indonesia setelah krisis ekonomi yang terjadi
di Indonesia pada tahun 1998.
Pada awalnya
perkembangan bank di Indonesia masih bersifat konvensional dalam artian, belum memiliki
standar dari bank syariah sendiri, karena bank syariah berbasisi ideologi Islam
oleh karena itu Bnak Syariah adalah bank yang kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah
dengan landasan nilai-nilai keislaman. Sedangkan Bank Konvensional adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran berdasarkan ideologi kapitalis,
sosialis, dan nasionalis.
Respon terhadap
perkembangan Bank Syariah di Indonesia berbeda-beda yang sifatnya pro dan
kontra. Perbedaan ini dikarena ketidak pahaman sebagian masyarakat tentang
perbedaan dan persamaan antara Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional. Review paper
ini akan membahas tentang perbedaan dan persamaan antara Perbankan Syariah dan
Perbankan Konvensional sehingga dapat diperoleh informasi yang memantapkan
pemahaman yang ada.
Review ini dilakukan terhadap paper yang berjudul “Differences and Similarities in Islamic and
Conventional Banking.” yang ditulis oleh Muhammad Hanif yang dapat dihubungi
melalui e-mail muhammad.hanif@nu.edu.pk. Penulis adalah Assistant
Professor, National University of Computer & Emerging Sciences, Islamabad. Penulis
memperoleh gelar PhD-Finance Scholar at
International Islamic University, Islamabad, Pakistan. Penelitian ini
diterbitkan pada Februari 2011 oleh International Journal of Business and
Social Science dalam edisi kedua,
volume dua dihalaman 166-175.
Paper ini dikembangkan dengan paradigma interpretif
yang dilakukan dengan melihat fenomena pesatnya perkembangan perbankan syariah
yang terjadi di Pakistan. Paper ini berupaya
untuk mencari penjelasan tentang perbedaan dan persamaan antara perbankan
syariah dan perbankan konvensiaonal. Penjelasan untuk perbedaan dan persamaan
tersebut diteliti berdasarkan jenis riset
grounded theory dengan menggunakan
metode analisis kualitatif.Penelitian ini merupakan upaya untuk memahami mekanisme sistem
Keuangan Syariah dan mendokumentasikan persamaan
dan perbedaan antara system Keuangan Syariah dengan sistem keuangan konvensional. Penelitian
ini telah mendokumentasikan model yang digunakan oleh Islamic
Financial Institutions (IFI) dalam
kegiatan mereka, termasuk deposit collection,
servicing and provision of financing facilities, investment
dan lain-lain. Semua
ini akan diterapkan sebagai pembanding terhadap model keuangan dan deposit
collection dari
system keuangan
konvensional. Penelitian juga menemukan berbagai
kesulitan
dan kendala
yang dihadapi oleh sistem keuangan syariah yang bersifat operasional karena
lingkungan keuangan dan pembiayaan dengan system bunga.
Hasil
temuan dari penelitian terhadap perbedaan dan persamaan perbankan syariah dan
perbankan konvensional yang ditinjau dari deposits,
financing and investments, credit cards, short them loans, medium to long term
loans, leasing, agricultural loans, house financing, dan investmens. Berdasarkan semua aspek
tersebut peneliti menyimpulkan; Pertama,
IFI tidak dapat menyediakan pembiayaan untuk kegiatan
yang dilarang dalam
hukum Islam yang terlepas dari profitabilitas dan kelayakan ekonomi misalnya bisnis
minuman keras, babi dan pornografi dan ini tidak dilakukan dalam system
keuangan konvensional. Kedua, IFI tidak bisa memberikan pinjaman dengan sistem bunga
tetapi semua itu dapat dilakukan dengan bagi hasil,
untuk perbankan konvensional masih diberlakukan bunga atas pinjaman. Ketiga, Sistem
keuangan syariah dalam menyediakan pembagian keuntungan dengan bagi hasil
walaupun keuntungan dapat dibagi berdasarkan kesepakatan antara pihak yang terlibat namun kerugian harus dibagi sesuai
dengan kontribusi modal ataupun kepemilikan dan hal ini tidak sepenuhnya ada dalam
sistem perbankan konvensional.
Perbankan syariah ini tidak asing bagi dunia bisnis, tidak seperti yang dirasakan oleh kalangan tertentu. Jumlah kegiatan bisnis yang melibatkan
perbankan syariah direspon sama seperti perbankan konvesional, tetapi perbankan
syariah didasarkan pada hukum-hukum islam dalam bentuk Murabahah, Ijarah, Bai Muajjal, Bai Salam, Istasna, Musyarakah dan Mudharabah.
IFI tidak bisa memperpanjang fasilitas kredit tanpa dukungan dari sektor riil. Pembiayaan baik dilakukan melalui pembagian risiko dan imbalan atau harus didukung aset. Kedua hal
ini dapat dijumpai
di sistem keuangan Islam dalam bentuk Mudharabah yang bisa memainkan peran sebagai katalisator untuk mengubah masyarakat menjadi lebih makmur dengan memperluas fasilitas modal kepada orang-orang terampil yang
kurang modal. Model Mudharabah atas pendanaan kemitraan antara modal dan keterampilan yang terbentuk dapat digunakan untuk menyediakan lapangan kerja
untuk mengurangi pengangguran. Perbankan syariah sangatlah berbeda dari bank konvensional seperti yang dirasakan oleh umat Islam tertentu. Ia memiliki cara sendiri melakukan bisnis dan semua operasi dirumuskan oleh para ahli Syariah mulai dari dewan penasehat syariah dan akhirnya Islamic Fiqh Academy (IFA). Portofolio IFI didominasi oleh model penyesuaian pembiayaan syariah dan investasi yang dirumuskan dalam bentuk Musyarakah dan Mudharabah.
Model pembiayaan berbasis syariah yang memberikan gambaran perbedaan nyata kepada masyarakat berdasarkan konsep IFI. Hanif dan Iqbal, (2010) telah
mengidentifikasi hambatan misalnya manipulasi keuntungan, pembagian resiko kerugian, kurangnya kesadaran, luasnya perbankan konvensional, kurangnya sumber daya manusia yang
terampil, dan lain-lain menghalangi popularitas pembiayaan berbasis Syariah dan menyimpulkan bahwa perhitungan yang ada dan kerja sama dalam bingakai bisnis tidak kondusif untuk penerapan musyarakah dan mudharabah.
Perbank syariah melakukan bisnis di lingkungan yang tidak kondusif sehingga
semua ini menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan syariah. IFI tidak bisa menuntut bunga atas saldo dari
bank konvensional karena cadangan kas wajib ditangani oleh Bank Sentral sehingga
perbankan syariah tidak dapat berinvestasi dalam obligasi pemerintah, obligasi berbasis bunga, tidak bisa mengklaim nilai waktu dari uang dari penunggakan, menanggung risiko dalam penjualan dan transaksi sewa guna usaha,
perbankan syariah hanya dapat berinvestasi pada efek Syariah yang
memenuhi persyaratan dan tidak tersedia di semua pasar saham dan akhirnya harus bersaing
dengan
bank konvensional dalam melayani deposito dan pembiayaan.
Terlepas dari kesulitan yang
dihadapai dalam perkembangan sistem keuangan syariah. Pertumbuhannya yang luar biasa menunjukkan masa depan yang cerah dan menjanjikan untuk sistem pembiayaan
syariah. Berbagai
masalah yang dihadapi menuntut perhatian para pembuat kebijakan termasuk Undang-Undang khusus tentang perbankan syariah untuk mengatur aktivitas
dibidang industri dan penerapan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Auditing & Accounting Organization
of Islamic Financial Institutions (AAOIFI) untuk persiapan laporan tahunan IFI.
Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perbedaan dan persamaan antara
perbankan syariah dan perbankan konvensional sehingga hasil penelelitian yang
ada hanya menggambarkan perbedaan operasional antara perbanakan syariah dan
perbankan konvensional dari sisi produk yang dikembangkankan oleh masing-masing
bentuk perbankan ke masyarakat.
Untuk
meningkatkan kebermanfaat dari penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
perbankan syariah dan perbankan konvensional diperlukan penelitian yang lebih
mendalam berkaitan dengan perbedaan dan persamaan akad ataupun perjanjian dari
perbankan syariah dan perbankan konvensional, perbedaan dan persamaan dalam
perhitungan produk-produk dari perbankan syariah dan perbankan konvensional,
serta penelitian tentang perbedaan dan persamaan teori pertukaran dan
percampuran dari perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Berdasarkan
hasil temuan dalam penelitian ini dapat dirumuskan bahwa perbedaan antara
perbankan syariah dan perbankan konvensional didasarkan pada praktik bagi hasil
untuk perbankan syariah dan praktik riba untuk perbankan konvensional sedangkan
untuk persamaan dari keduanya terdapat pada jenis produk perbankan dengan
istilah dan tata cara yang sesuai prinsip-prinsip dalam perbankan tersebut.
Praktik perbakan
syariah di Indonesia sebaiknya diperkuat dengan penjelasan-penjelasan
operasional terhadap Undang-undang Perbankan Syariah yang dirumuskan dan
dievaluasi oleh pihak-pihak yang kompeten dalam hukum-hukum islam sehingga
perkembangan perbankan syariah yang juga dilakukan oleh bank konvensional dalam
bentuk unit usaha syariah dapat ditinjau berdasarkan Undang-undang Perbankan
Syariah yang diberlakukan.
Subscribe to:
Posts (Atom)