Games Pemecah kebekuan … Dilakukan ketika pertama kali kita
menghandel kelas. Atau pada saat
kebosanan menyerang. Entah itu saat
Training atau Meeting lainnya.
Aku teringat permintaan Ibu Nin di Mataram. Aku pernah berjanji pada beliau untuk
memberikan satu dua permainan/ice breaking yang cocok untuk anak SMA. Jenis Ice Breaking simple yang akan aku
sharing ini sebetulnya cocok saja dimainkan untuk segala umur. Sebut saja namanya … permainan ”BELANJA”
1. Seluruh Peserta
diminta kedepan … Mereka berdiri
berjejer dari kiri kekanan. … bisa di variasi dengan … berjejer dari yang
paling pendek ke paling tinggi, atau dari yang paling muda sampai yang paling
tua … dari nama yang paling sedikit hurufnya sampai yang paling panjang … atau
tanggal Ultah (terserah bagaimana baiknya …)
2. Instruksikan
pada orang pertama untuk berkata …”Saya belanja ke pasar membeli Apel”. (atau benda apapun yang berawalan ”A”)
3. Lalu orang
kedua harus menyambung dengan …”Saya belanja ke pasar membeli Apel dan
Buku. (ya orang kedua harus menyebut
benda yang sudah dibeli oleh orang pertama … plus dia harus menambahkan benda
lain … tapi berawalan ”B”, huruf ke dua)
4. Giliran orang
ke tiga tentu kira-kira menjadi … ”Saya belanja ke pasar membeli Apel, Buku dan
…. Cempedak”
5. Orang ke Empat
… ”Saya belanja ke pasar membeli Apel, Buku, Cempedak dan … Durian …”
6. Demikian
seterusnya … bergiliran … sehingga semua orang mendapat kesempatan untuk
belanja … (jika orangnya sedikit … kembali lagi ke orang pertama …)
7. Tentu yang
kebagian paling belakang akan ”keringetan” … pertama karena dia harus mengingat
semua benda yang telah disebutkan oleh orang-orang sebelumnya … plus dia mesti
ngarang benda apa yang akan dia beli … dengan abjad yang pas tentu)
8. Kalo
”oon-alike” alias tertegun, lupa, celingukan, telmi, dan sebagainya … hukum !!!
Note …
Kebayangkan ? orang yang berdiri di urutan ke 24 (abjad ”X”)
…”Saya belanja ke pasar membeli Apel, Buku, Cempedak, Durian, Ember, mmm mmm
Fanta … mmm Gurame … dst sampai huruf ke 24 … mmm X.. X… X Men … (hahaha)
Supaya lebih lucu, menantang dan lebih fun …
Kita hanya memberi contoh yang cemen-cemen dan umum saja
(contoh Apel, Buku, Cempedak, Durian tadi )(cukup 4 huruf saja contohnya) … dan
ketika mereka melakukan permainan yang sesungguhnya. Mereka tidak boleh meniru anda, mereka harus
memilih benda yang lain.
Bebaskan mereka untuk memilih benda apapun … sekalipun itu
tidak umum dibelanjakan di pasar … (namanya juga usaha …)(Amplas, Bebek, Cumi,
Dompet bahkan Gentong, Popok, Traktor, Jerapah, Vespa, Komet, Ulekan, Obor …
apapun … pokoknya abjadnya pas). Untuk
huruf-huruf yang ”tidak populer” … pasti akan banyak ”mentok” nya … (F, Q, V,
X, Z ??)
Mau pake ”plesetan” juga boleh … i.e : Qorek Api, Vriwitan,
Ples Disk, Xoklat atau Zepatu J.
(namanya juga buat lucu-lucuan … )
Learning point dari permainan ”Belanja” ini adalah …
Melatih daya ingat, kecepatan berfikir, belajar menyimak,
kreatifitas … and just for laugh … of course …
(Mau lagi yang lain … ??? tunggu ya …)
(Permainan ini bukan ciptaanku … trainer juga dapet dari
mulut ke mulut … dan ini aku dapat dari training lain yang pernah aku ikuti
…)(dengan bumbu tambahan versiku sendiri tentu …)
.
Perkenalan
SIAPA DIA ?
Petunjuk :
· Minta
semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran
· Minta
seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenaidirinya
dalam bentuk satu kalimat pendek ( tidak boleh lebih dari 6 kata ), misal:Nama
saya Retno, fasilitator P2KP. Nama saya Rachman, Kader Komunitas
· Mintalah
peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru
kemudianmemperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, fasilitator,
saya Mika,guru sekolah
· Peserta
ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelummemperkenalkan diri,
demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperolehgilirannya.
· Apabila
peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 pesertalainnya,
maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : ‘siapanama anda?’
atau ‘siapa nama anda dan apa yang anda katakan tadi ?’
Menghangatkan suasana
BADAI BERHEMBUS
(The Great Wind Blows)
Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang
membuat para peserrta latihanbergerak tertawa. Strategi tersebut merupakan cara
membangun team yang baik danmenjadikan para peserta lebih mengenal satu sama
lain.
Petunjuk:
· Aturlah
kursi – kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk dikursi
yang telah disediakan.
· Jelaskan
kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akanbertindak
sebagai angin.
· Pemandu
sebagai angin akan mengatakan ‘angin berhembus kepada yang memakai – misal : kacamata’ ( apabila ada beberapa
peserta memakai kacamata).
· Peserta
yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagaiangin ikut
berebut kursi.
· Akan ada
satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk.Orang
inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin.
· Lakukan
putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagaiangin harus
mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang………….( sesuai dengankarakteristik
peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb
Kerjasama tim
SEPATU LAPANGAN
Permainan ini bermanfaat untuk mendorong proses kerjasama
Tim, bahwa dalam sebuahTim setiap orang akan belajar mendengar pendapat orang
lain dan merekam masing-masingpendapat secara cermat dalam pikirannya, sebelum
memutuskan pendapat apa yang terbaikmenurut kelompok.
Langkah – langkah:
· Bagilah
peserta ke dalam kelompok – kelompok kecil ( 5 – 6 orang ), 1 orang akanmenjadi
pembicara kelaompok.
· Mintalah
setiap kelompok untuk mendiskusikan tentang sepatu lapangan apa yangcocok untuk
bekerja di ‘lapangan’ dan peralatan apa lagi yang dibutuhkan (waktunyasekitar 5
menit)
· Mintalah
pembicara kelompok untuk mengingat pendapat yang berbeda danpendapat yang sama
dari setiap orang di kelompoknya masing-masing.
· Mintalah
pembicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ini seklaigusmemperkenalkan
nama anggota kelompoknya dan apa pendapat orang – orangtersebut mengenai topik
diskusi di atas.
· Setelah
semua kelompok selesai, kemudian diskusikan : Apakah pembicara
telahmenyampaikan pendapat semua anggota kelompoknya secara tepat ? Apa
yangdikurangi? Apa yang ditambah ? Apa yang tidak tepat
Kerjasama tim
KOMPAK
Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan
membentuk suasana kerjadalam Tim.
Langkah – Langkah
· Jelaskan
kepada peserta aturan permainan ini
· Bagilah
peserta ke dalam 5 – 6 kelompok, yang penting satu kelompok terdiri dari
6orang.
· Mintalah
masing – masing kelompok untuk membuat lingkaran dan satu oranganggota dari
masing-masing kelompok untuk berdiri di tengah – tengahkelompoknya.
· Katakana
bahwa permainan ini untuk mnguji kita , apakah di antara teman-temandalam
kelompok itu saling percaya kepada TIM KERJA KITA. Yang berdiri di tengahharus
menutup matanya, dengan ditutup kain, kemudian menjatuhkan diri secarabebas kea
rah mana saja.
· Sementara
itu teman-teman dalam kelompoknya melingkar dan harusbertanggungjawab atas
keselamatan teman yang di tengah tadi, karena permainanini bisa – bisa akan
memakan korban, maka jika yang di tenagh menjatuhkan dirikepadanya dia harus
siap dan bertanggungjawab untuk menahan danmelemparkannya kepada teman yang
lain. Begitu seterusnya, dan minta siapa yangdi tengah bisa bicara dengan cara
bergiliran
Komunikasi
BROKEN T
Permainan ini bermanfaat untuk mengajak peserta memahami
perbedaan antara komunikasisatu arah dan komunikasi partisipatif, serta
menyadarkan peserta akan pentingnya prinsipkesetaraan dalam berkomunikasi
dengan masyarakat.
Langkah – langkah:
· Siapkan
pecahan huruf T (lihat irisan hurup T dalam gambar) sebanyak setengah dari
jumlah peserta; kertas karton yang bisa berdiri – apabila tidak ada karton bisa
digantidengan koran dan tali rapia – (berfungsi sebagai pembatas) sebanyak
hurup T.
· Siapkan
gambar hurup T, sesuai dengan irisan tadi (T dalam gambar), sebanyakpecahan
hurup T (simpan masing – masing dalam amplop)
· Mintalah
peserta untuk berpasangan, masing – masing pasangan yang satu berperansebagai
Bos dan yang seorang lagi berperan sebagai atasan.
·
Selanjutnya atasan Bos dan bawahan, masing-masing duduk berhadapan
dengandibatasi oleh karton atau kertas koran yang digantung dengan tali rapia.
· Beritahu
peserta bahwa permainan ini akan dibagi ke dalam beberapa babak.
· Setiap
peserta yang berperan sebagai Bos akan mendapatkan gambar hurup T yangada dalam
amplop, sedangkan bawahan akan mendapatkan pecahan hurup T.
· Babak
pertama, Bos harus memberi perintah kepada bawahan untuk menyusunhurup T,
bawahan tidak boleh bertanya, atasan tidak boleh memperlihatkan gambar kepada
bawahan.
· Apabila
babak pertama telah selesai, babak kedua lakukan dengan perintah yangsama
tetapi dalam hal ini bawahan boleh bertanya. (pembatas masih tetap dipakai)dan
gambar tetap tidak boleh diperlihatkan.
· Babak
ketiga, bawahan boleh bertanya dan pembatas boleh dihilangkan.
· Diskusikan
pengalaman bermain ‘Broken T’ tadi : Apakah ada yang berhasil ?Mengapa terjadi
demikian ? Bagaimana perasaan bawahan dan pendapatnyatentang Bos ? Bagaimana
pendapat Bos tentang bawahannya ?
· Simpulkan
bersama peserta dengan mengaitkan efektifitas komunikasi yang setaradan
partsisipatif.
Partisipasi
MENGHITUNG MUNDUR
Dalam pendampingan terhadap kelompok belajar di tengah
masyarakat, kita sudah biasamenganggap bahwa masyarakat hanyalah penerima
informasi, dan bukan pemberi atausumber informasi. Mengubah kebiasaan atau cara
pendang yang sudah lama kita miliki,merupakan hal sulit. Kita biasanya selalu
menggunakan kacamata kita. Kita menggunakanbahasa, symbol, gambar, informasi
dan teknologi yang berasal dari ‘kebudayaan’ kita. Kitatidak memperhatikan apa
kesulitan yang dialami masyarakat untuk menerima hal – hla yangtidak biasa bagi
mereka. Sebenarnya, program yang kita kembangkan perlu dinilai menurutkacamata
masyarakat, berdasarkan apa yang mereka butuhkan, dengan cara yang
mudahditerima mereka.
Langkah – langkah:
· Minta
peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta
menghitungsecara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta)
· Pada saat
menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘tujuh’ atau‘
kelipatan tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk
tangan.
· Apabila
ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulaidari awal.
· Sesudah 3
– 4 ronde, permainan tahap 1 selesai
· Permainan
tahap – 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapihitungannya
dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturanyang
diterapkan juga sama, yaitu setiap angka ‘tujuh’ atau angka ‘kelipatan tujuh’
,angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
· Setelah
3-4 ronde, permainan selesai.
· Minta
peserta untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi
kesalahan, cara 1 atau cara 2 ? (2) Mengapa demikian ? (3) Kira-kira,
apahubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam kelompok belajar atau
di tengah – tengah kehidupan masyarakat kita ( apakah mudah mengganti kebiasaan
pendekatan dari atas dengan yang dari bawah )
http://www.scribd.com/doc/40674972/Metode-Metode-Permainan-Untuk-Ice-Breaking
Ice Beraking dengan Jenis yel-yel
Yel-yel walaupun sederhana tetapi mempunyai tingkat
“penyembuh” yang paling baik dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel
selain konsentrasi menjadi pulih kembali, juga dapat menumbuhkan semangat yang
tinggi dari peserta pelatihan untuk melanjutkan pelatihan. Selain itu yel-yel
juga terbukti efektif untuk menanamkan esprit de corp atau kekompakan tim dalam
suatu pelatihan.
Banyak jenis yel yang bisa dilakukan dalam suatu pelatihan,
tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari yel tersebut. Di sini akan saya
jelaskan sebagai berikut:
a. Jika
fasilitator ingin memusatkan perhatian kembali tanpa harus berteriak-teriak,”
bapak-bapak dan ibu-ibu mohon ketenangannya karena materi berikut sangat
penting!”. Kalau hal itu yang kita lakukan tentu sangatlah tidak efektif.
Semakin keras kita berteriak semakin gaduh pula suasana ruang pelatihan.
Semakin sering kita berteriak semakin tidak terhormat pula seorang fasilitator.
Bagaimana strateginya? Terlebih dahulu kita membuat
kesepakatan-kesepakatan untuk melakukan yel-yel tertentu. Yel yang paling
sering untuk tujuan ini adalah model-model sapa jawab.
Contoh
Fasilitator menyapa
Peserta menjawab
Halo
Hai
Hai
Halo
Apakabar
Luar biasa
Selamat pagi
Siap-siap
Selamat siang
Kerja keras
Selamat sore
Terima gaji
Selamat malam
Enak tenan
Kita kembali ke…
Laptop
Are you ready?
Yes
Dsb
Yel-yel tersebut dapat diciptakan sendiri berdasarkan
kesepakatan bersama dengan peserta pelatihan. Jika fasilitator memandang
peserta gaduh karena berbicara sendiri maka dapat menggunakan salah satu sapa
jawab di atas.
a. Yel juga
sering digunakan untuk memompa semangat kerja tim dalam kerja kelompok. Yel-yel
model ini biasanya sering digunakan untuk mengawali pekerjaan kelompok ataupun
dalam mengakhiri kerja kelompok. Misalnya pada saat pelatihan peserta dibagi
dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dipersilahkan membuat yel-yel
yang dapat memotivasi mereka untuk lebih semangat atau bahkan agar mempunyai
daya kompetisi yang tinggi. Di sini yel-yel yang mereka ciptakan akan sangat
berfariasi sebab jika ada 10 kelompok, maka akan terdapat 10 yel yang
berbeda-beda.
Yel-yel yang muncul seperti:
Pring reketek, gunung gamping ambrol
Pasti Kelompok anggrek yang paling jempol
Kelompok mawar………
Oke-oke.. yes..
Dsb.
Ice Beraking dengan tepuk tangan
Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu
ekspresi kegembiraan disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan
dengan tepuk tangan adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang
lain yang memiliki hubungan dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan
tertentu. Misalnya kita mendengar kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa
juga anak kita sedang memenangi suatu perlombaan tertentu.
Ice breaking atau energizer jenis tepuk dapat dilakukan oleh
siapa saja. Bagi peserta yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang
kurangmemiliki rasa percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga
sangat bagus dilakukan oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak
kecil samapai orang tua tetap pantas melakukan jenis ini.
Untuk kepentingan energizer dalam pelatihan, tepuk tangan
dapat dimodifikasi menjadi banyak sekali modelnya. Pada kesempatan ini saya
akan memberikan beberapa model tepuk tangan, sebagai berikut:
TEPUK ANGGOTA BADAN
Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1 x
Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2 x
Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3 x
Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4 x
(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya)
TEPUK DIBALAS TEPUK
Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk 4 x
Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk 3 x
Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk 2 x
Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk 1 x
(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya)
Dan masih banyak lagi.
Ice Beraking menyanyi
Selama ini berdasarkan pengalaman, ice breaking jenis ini
adalah yang paling banyak disukai oleh peserta pelatihan apalagi kalau
pesertanya kebanyakan wanita. Untuk kepentingan ice breaking menyanyi tidaklah
harus lagu-lagu original ciptaan sendiri, tetapi bisa juga kita hanya
menyanyikan lagu-lagu yang sedang nge-trend tetapi dengan lirik yang diganti
sesuai dengan tema pelatihan. Misalnya kita ajak peserta menyanyikan lagu
“Munajat Cinta” pada pelatihan guru dengan lirik sebagai berikut:
Hari ini kami di sini
Memperhatikan materi penyaji
Seperti hari-hari
yang sudah-sudah
semuanya kami lakukan
untuk menambah keterampilan
seperti orang-orang
yang profesi-onal
Tuhan jadikanlah aku
Orang yang penuh dedikasi
Ntuk memajukan bangsaku
Indonesia tercinta
Tentu masih banyak sekali contoh lagu-lagu lain yang bisa
digunakan untuk energizer. Bahkan tidak hanya lagu-lagu yang sedang trend,
tetapi lagu anak-anak yang dulu pernah kita kenal juga bisa tetap menarik.
Tentu dengan merubah lirik-liriknya.
Ice Breaking gerak anggota badan
Energizer jenis ini biasanya digunakan dalam pelatihan jika
dilihat para peserta sudah kecapaian. Setelah seharian mereka diskusi atau
presentasi fasilitator, maka perlu digerakkan anggota badannya agar kondisi
psikologis kembali fress. Jenis ini bisa dilakukan secara individual maupun
berpasangan. Salah satu contoh adalah sebagai berikut:
Jika kita katakan mangga, peserta mengangkat kedua tangan
sambil berjinjit
Jika kita katakan jeruk, kedua tangan peserta mengacung ke
depan.
Jika kita katakan kacang, peserta membungkukkan badan sambil
kedua tangan memegang sepatu.
Permainan tersebut bisa dimodifikasi, dan juga dapat
dilakukan secara bolak-balik tergantung kesepakatan dengan peserta.
0 comments:
Post a Comment