Monday 21 July 2014

oleh: Wafaa

Istana cinta ini engkau bangun di atas Manhaj Illahi Rabbi. kau hiasi dengan kebesaran dan keagungan Nya, dan kau tinggalkan dalam kehebatan cinta Nya. tidak ada alasan untukku melakukan protes pada -Nya. cinta ini sudah ada, tetap ada dan akan selalu ada sekalipun ragamu tak lagi ada  disini. sebab aku yakin Ia --Yang Menghadiahi kita cinta ini -- telah menyediakan keindahan, kebahagiaan dan kebaikan hakiki untukmu -- yang tentu melebihi kebahgiaan jika kita tetap bersama saat ini --

Demi Alloh, apakah keindahanmu yang begitu menawan, atau akalku yang sudah tidak dapat mempertimbangkan lagi.

aku mencintaimu suamiku, rindu yang luar biasa ini akan menghempaskan ku pada taman cinta Nya InsyaAlloh.

karena Alloh aku mencintaimu, maka karena Alloh aku tidak akan berhenti untuk mencintaimu.

Selasa, 22 Juli 2014. (07.45) meja kerja


Thursday 10 July 2014

Ramadhan tahun ini mungkin menjadi ramadhan terberat dalam hidupku. setelah 2 Ramadhan yang aku lalui di tahun 2012 dan tahun 2013 sebagai seorang istri untuk seorang pria luar biasa.

meski di tahun 2012 aku lewati Ramadhan tanpa nya, karena saat itu ia sedang menjalani studi master nya di salah satu kampus ternama di Kota Kembang, namun pada tahun 2013 aku sempat merasakan menjadi seorang istri yang sempurna karena bisa melewati ramadhan dg kewajiaban-kewajiban sebagai seorang istri.

ternyata hanya satu tahun Alloh berikan nikmat keindahan bersama itu. nikmat menjadi makmum, nikmat menjadi istri dan nikmat menjadi murid bagi seorang guru yang luar biasa.

baru juga 1 kali ramadhan aku merasakan dan minikmati nya khusyu'k nya tarawih berjamaah bersamanya, membuka mata dengan menatap matanya, menutup mata dengan melihat teduhnya wajahnya, menyiapkan hidangan berbuka dan sahur untuknya, mencoba memahami apa-apa saja yang ia sukai dan apa2 saja yang ia tidak sukai. baru juga satu kali ramadhan aku menikmati indahnya anugerah terbesar dan kebahagiaan tertinggi dari nIllahi Rabbi.

ini adl ujian terberat dlm hidupku, ini adalah titik terendah dlm kehidupanku. stiap terbangun dari tidur ku untuk sahur, rasanya begitu menyakitkan waktu yang aku lalui. tapi aku tidak bisa berbuat apapun, yang aku lakukan hanyalah mengambil wudhu, mengadukan semua nya dalam derai air mata pada Sang maha Pembuat semua kejadian ini di atas gelaran sajadah yang semsa hidup nya selalu ia gunakan. setiap kali sujud di atas sajadah ini lah aku merasa sedang menyatu dengan nya di pelukan cinta Sang Rahman. lalu melantunkan tiap2 ayat dalam Mushafnya yang ia wariskan padaku ketika pertama belajar Al-Qur'an dengannya. ketenangan demi ketenangan selalu kurasakan mengalir dihati ku dari setiap barisan ayat2 itu. Maha besar Ia yang selalu memberikan penawar dari setiap luka yang menganga dihati ini.

ketenangan dan kedamaian bukan lah kita dapatkan dari seseorang, bukan lah dari sebuah tempat atau sebuah keadaan. sebaik-baik ketenangan adalah ketika mampu memasrahkan atas setiap titik kehidupan kita pada ketetapan Nya. mencoba memahami setiap kehendak Nya adalah baik, dan memohon kekuatan atas setiap ujian Nya dalam doa, zikir, dan tilawah merupakan sumber ketenangan terbaik bagi hati manusia. 


Tuesday 24 June 2014

Subhanalloh.... keluar dari ruang kerja sebentar untuk mengambil minum, tiba2 mata tertuju pada dua orang mahasisw. yang sepertinya aku begitu mengenali mereka. entah kenapa ketika melihat mereka mencuat senyum bahagia di sudut hati ini. mereka sudah berubah. ya. mereka sudah berubah.

*****
setelah kepergian alm suamiku (pengasuh blog ini), aku benar2 terpukul. ketika dokter menyatakan bahwa ia tlah tiada, dan memutuskan mencabut alat-alat medis yang melekat di beberapa bagian tubuhnya di hadapan ku, aku merasa jiwaku pun saat itu tengah bertarung dengan sakaratul maut. meski tudak menangis, karena aku berhasil menahan tangisku demi menguatkan kedua mertuaku, kedua orang tuaku dan kakak2 iparku. aku berhasil tersenyum meski airmata tetap tak terbendung. dan aku masih bisa mengucapkan "abi pasti tlah sepakat dengan Nya atas keputusan ini. kita tidak boleh menagisi nya". aku berhasil menahan tangis ku hingga jasad suami masuk ke liang lahat. bukan karena aku hebat. tidak. sama sekali tidak. saat itu sepanjang perjalanan dari rumah sakit, ke rumah hingga kepemakaman, aku menggenggam sumber kekuatanku. Mushaf mungil yang pertama suamiku berikan setelah menikah, terus aku baca. bahkan selama prosesi pemakan suamiku, aku lupa telah berapa kali menyelesaikan membaca yasin di depan prosesi itu. sesekali aku beranikan mataku melihat jasad yang aku cintai itu masuk ke sana. meski setiap kali itu juga aku tidak kuat dan memalingkan kembali pandangan ku ke mushaf yang tengah aku baca. Ya Alloh,,, saat itu aku merasa aku berada dalam titik ujian tertinggi dan dalam titik kehancuran terendah dalam hidupku.

ternyata aku tidak begitu kuat, setelah pemakaman suami ku, entah beberapa bulan aku sering pingsan dan masih belum bisa makan. kehi;angan sosok yang mengenalkanku pada keindahan ayat2 suci Nya dan kemuliaan Nya benar2 menghantam ku dan menderaikan sluruh pandangan ku. aku seperti sangat ingin protes pada Ny. tapi entah kenapa setiap kali ingin protes, aku selalu mengingat pesan alm suamiku yang mengatakan "aku mencintaimu karena Alloh, maka cintailah aku karena Nya juga, neng. InsyaAlloh kita akan bahagia" kalimat itu slalu terngiang dnegn susulan nasehat yang hampir setiap hari awal pernikahan kami ia lontarkan "sayang, kita boleh tidak sengaja melakukan dosa apapun. tapi yang tidak boleh adalah meninggalkan Sholat dan membaca Al-Qur'an". setiap kali aku mengingat dua kalimat ini lah aku slalu menemukan kekuatan.

setelah kepergiannya 5 bulan aku mencari pondasi untuk benar2 sanggup berdiri. hingga akhirnya aku membaca catatan draft di hp nya yang menuliskan salah satu rencanany setelah lulus S2, yaiyu melanjutkan dakwah. entah kenapa membaca ini aku merasa seperti ingin melakukan hal lain. begitu jelas diingatan ku ketika ia mencubit hidungku dengan gemas sembari berkata "betapa bahagianya aa punya istri sholehah bidadari syurga sepertimu" ketika aku menceritakan bahwa aku berhasil membuat kelompok kajian setiap jum'at di lingkungan kerjaku bersama ibu2 rekan kerja.
tetap saja kelompok ini terbentuk bukan lah ideku. tapi idenya. aku hanya menjalankan dan mencoba melakukan apapun yang ia saran kan. tapi entah kenapa aku slalu merasa nyaman dengan setiap sarannya yang menggunakan bahasa2 yang nyaris tak disadari bahwa itu adalah sbuah permintaan.

alhamdulillah sudah lebih dari 1 tahun kelompok kajian itu hadir di antara aku dan rekan2 sekantorku. dan baru beberapa bulan ini aku juga membentuk kelompok kajian kecil mahasiswi. ternyata tidak mudah mencari orang yang mau belajar, dari beberapa bulan ini aku baru mendapatkan 6 orang saja. tapi aku yakin InsyaAlloh mereka akan menjadi 60, 600. atau 6.000 (InsyaAlloh).

*****
dua orang dari mahasiswa tadi lah yang ku lihat telah merubah penampilan mereka. salut dengan motivasi mereka ingin berubah mengikuti syariat perlahan2. yang biasanya mereka menggunakan celana jeans dan jilbab modis, aku kini lebih sering melihat mereka menggunakan rok dengan jibab yang sudah mulai menutup dada. Subhanalloh. Maha Besar Alloh yang Hanya Ia Yang Sanggup Membolak Balikkan Hati manusia.... 


saya Wanty. wanita biasa yang akhirnya pada hari ini memiliki  keberanian untuk masuk ke blog ini. saya bukanlah seorang hacker, tapi saya hanya wanita biasa yang sangat biasa jauh sebelum ni. hingga akhirnya saya dipilih untuk menjadi bidadari bagi seorang pria luar biasa yang begitu sempurna Alloh menciptakannya...

setelah hampir 8 bulan kepergian sang imam, guru, sekaligus suami untuk saya, akhirnya hari ini saya memiliki kekuatan dengan airmata membuka blog ini. ya, blog ini asuhan Muhammad Fajrin. tepatnya alm.Muhammad Fajrin bin H. Mustafa. saya adalah istrinya.

Alloh temukan kami di penghujung tahun 2011. lalu menyatukan kami dalam ikatan sucinya yang serba dadakan di febuari 2012. lalu Alloh pisahkan kami dengan maut di tepatnya 30 september 2013.

Maha benar Alloh. seorang wanita, Alloh angkat dari kubangan lumpur melalui media manusia Nya yng luar biasa sempurna, lalu Ia ambil kembali tangan itu. entah sudah bersihkah wanita tadi saat Ia memutuskan untuk membiarkan wanita tadi sendirian kembali.

maka, di blog ini, semua cerita kami yang dirangkai dalam waktu begitu singkat, namun begitu banyak kisah dan pembelajaran akan saya bagikan...

Entah apa kehendak Nya, sehingga lewat kisah ini saya sering diminta mengisi kajian-kajian kecil di sekitar saya. mungkin saya lebih suka menyebutnya dakwah. sebab ini adalah jalan alm suami saya, dan impian nya juga...

Pontianak, 24 juni 2014 Meja Kerja 14. 28 wibb