Muahmmad Fajrin Mustafa
Pertanyaan yang sering muncul dalam difusi inovasi adalah
bagaimana mengusahakan agar suat ide baru bisa diterima oleh orang banyak
karena kebermanfaatannya. Banyak faktor yang akan mempengaruhi penyebaram ide
tersebut karena itu masalah umum yang menjadi persoalan penting dalam difusi
inovasi adalah bagaimana mempercepat laju penyebaran inovasi.
Ide pokok berkaitan dengan definisi difusi inovasi yang
diungkapkan oleh Rogers (1994) berkaitan dengan suatu corak khas komunikasi
yaitu pesan-pesan mengenai penyebaran ide-ide baru. Rogers (1994) juga
mengungkapkan difusi inovasi sebagai jenis perubahan sosial yang terjadi pada
struktur dan fungsi suatu system sosial. Para ahli juga tak ketinggalan dalam
mendefinisikan difusi inovasi , mereka membatasi arti difusi pada penyebaran
ide-ide baru yang spontan dan tak terencana, dan menggunakan istilah diseminasi
untuk difusi yang terarah dengan pengelolaan yang jelas. Jadi difusi merupakan
proses suatu inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran yang ada dalam
jangka waktu tertentu pada sekelompok masyarakat yang ada pada suatu tatanan
sosial.
Sistem difusi yang dijelaskan Rogers (1994) terbagi menjadi
dua, yaitu difusi terpusat dan difusi tak terpusat. Sistem difusi terpusat
merupakan upaya menentukan sebuah keputusan yang diperoleh dari para pejabat
atau para ahli mengenai kapan, siapa, dan bagaimana menyebarkan inovasi.
Berbeda dengan system difusi terpusat, sistem difusi tak terpusat merupakan
mekanisme pokok penyebaran inovasi yang dipikirkan, diputuskan, dan dikelola
oleh masyarakat sebagai pemakai.
Berdasarkan definisi difusi maka difusi inovasi terdiri
empat unsur pokok. Pertama adalah inovasi, inovasi merupakan gagasan, tindakan,
barang yang dianggap baru dalam suatu tatanan social masyarakat. Ide-ide baru
yang disebarkan dimasyarakat harus memiliki lima sifat inovasi yaitu; manfaat,
tepat guna, mudah dipahami, dapat dicoba, dan dapat dilihat. Lima sifat ini
akan berpengaruh terhadap seberapa cepat inovasi itu dapat diadopsi. Hal lain
yang juga dibahas dalam inovasi adalah reinvensi, yaitu digunakannya suatu
inovasi oleh masyarakat yang tidak sesuai dengan petunjuk atau keguanaan
aslinya.
Unsur kedua adalah saluran kominikasi. Inti dari proses
difusi adalah komunikasi. Slauran komunikasi merupakan media yang digunakan
sebagai saran komunikasi denga tujuan terjadi pertukaran informasi mengenai
sebuah inovasi. Proses komunikasi harus memiliki empat unsur pokok yang diungkapakan Rogers(1994)
yaitu; wujud dari inovasi, unit adopsi yang mempunyai informasi dan akan
menyampaikan informasi tersebut, orang lain yang belum mengetahui informasi
tersebut, dan saluran komunikasi berupa media. Rogers merekomendasikan tips
agar difusi inovasi efekti adalah dengan melakukan komunikasi antara
komunikator dan komunika yang memiliki beberapa kesamaan atau disebut homofili
(heterofilius adalah lawan dari homofili), hal ini bermanfaat karena orang akan
lebih mudah dekat, mudah akrab, bahkan mudah menerima informasi dari orang yang
memiliki kesamaan. Mislanya kesamaan pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan, dan
lain-lain.
Unsur ketiga dari difusi inovasi adalah jangka waktu.
Dimasukkannya jangka waktu kedalam unsur-unsur difusi inovasi karena waktu
menunjukkan berapa lama proses difusi inovasi belangsung. Jangka waktu akan
menunjukkan berapa lama proses keputusan inovasi dijalani oleh seseorang yang
dimulai sejak pertama kali mengetahui sebuah inovasi yang diikuti dengan
pemilihan sikap sehingga diambilnya sebuah keputusan untuk menggunakan atau
menolak inovasi yang ditawarkan kemudian direalisasikan dalam keseharian.
Jangka waktu juga menunjukkan keinovatifan seseorang dalam mengadopsi inovasi
dari pada orang lain yang diklasifikasikan menjadi; innovator, pemuka,
mayoritas awal, mayoritas akhir, dan kolot. Semua ini menunjukkan rentang waktu
yang digunakan oleh seseorang dalam mengambil sikap untuk memutuskan sebagai
pengguna awal, tengah, atau pengguna akhir.
Unsur keempat dalam difusi inovasi adalah sistem sosial.
System social merupakan tatanan masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok
yang bargabung dalam sebuah kerjasama untuk memecahkan sebuah permasalahan.
Rogers (1994) membedakan empat tipe pokok keputusan inovasi diantaranya adalah
keputusan inovasi optional yang merupakan bentuk pilihan untuk mengadopsi atau
menolak inovasi oleh perseorangan yang terlepas dari keputusan anggota sistem
sosial. Keputusan inovasi kolektif merupakan bentuk pilihan berdasarkan
consensus para anggota sistem sosial. Keputusan inovasi otoritas merupakan
bentuk pilihan dari sedikit orang yang berada pada posisi atasan suatu sistem
sosial yang memiliki kekuasaan dan keahlian teknis. Keputusan inovasi kontignen
merupakan bentuk pilihan yang diambil setelah sebelumnya diambil oleh kelompok
lain.
Definisi difusi inovasi yang diungkapkan oleh Rogers (1994)
berkaitan dengan suatu corak khas komunikasi yaitu pesan-pesan mengenai
penyebaran ide-ide baru. Rogers (1994) juga mengungkapkan difusi inovasi
sebagai jenis perubahan sosial yang terjadi pada struktur dan fungsi suatu
sistem sosial. Para ahli juga tidak ketinggalan dalam mendefinisikan difusi
inovasi, mereka membatasi arti difusi pada penyebaran ide-ide baru yang spontan
dan tak terencana, dan menggunakan istilah diseminasi untuk difusi yang terarah
dengan pengelolaan yang jelas. Jadi difusi merupakan proses suatu inovasi yang
dikomunikasikan melalui saluran-saluran yang ada dalam jangka waktu tertentu
pada sekelompok masyarakat yang ada pada suatu tatanan sosial.
Philip Kotler adalah sebagai berikut "Promotion
encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor is persuasive
communication". (Jurnal Manajemn, 2009) Promosi meliputi semua alat-slat
dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan
komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari
penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual
kepada para pembeli potensial (konsumen). Promosi adalah bersangkutan dengan
metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang
produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat.
Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi
penjualan.
Berdasarkan ketiga pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik
kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk
menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk. Pada prateknya walaupun
pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak
pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak
sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu
informasi/keterangan mengenai harga, kwalitas dan sebagainya dari pihak
penjualan. Jadi promosi adalah satu diantara media yang digunakan dalam
komunikasi untuk penyebaran ide, gagasa, dan pemikiran baru kepada masyarakat.
Prinsip pokok komunikasi antar manusia adalah pemindahan ide-ide
umumnya terjadi. Saluran komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu homofili
dan heterofilius. Homofili merupakan bentuk komunikasi yang terjadi interaksi
antara orang-orang yang memiliki kesamaan ciri tertentu. Dalam suatu situasi
seseorang dapat berinteraksi dengan siapa saja yang ia kehendaki tetapi ada
kecenderungan yang kuat untuk berkomunikasi denga orang yang memiliki kesamaan
ciri dan sepadan.
Heterofilius merupakan bentuk komunikasi yang interaksinya
terjadi antara orang-orang yang berbeda status sosial, pendidikan, kondisi
geografis. Sehingga dalam kondisi seperti ini komunikasi dalam bentuk interaksi
susah untuk terbangun dengan baik. Homofili bukan satu-satunya saluran
komunikasi yang bisa digunakan dalam difusi. Homofili direkomendasikan oleh
Rogers karena hal ini akan mempengaruhi calon adopter difusi dengan lebih
cepat. Berbeda dengan heterofilius, difusi akan terjadi lebih lama dibandingkan
dengan homofili karena tantangan dalam difusi adalah bagaiaman agar difusi
inovasi dapat diterima lebih cepat.
Homofili dapat berdampak negatif dalam difusi inovasi. dalam
hal ini difusi inovasi masuk ke suatu system social berdasarkan kesamaan ciri
tertentu dan akibatnya adalah yang berbeda ciri dari system social masyarakat
tersebut tidak akan terjangkau difusi inovasi. ini merupakan efek jangka
panjang dari penggunaan homofili dalam saluran komunikasi tetapi jika dikaitkan
dengan bahasan makalah ini, digunakannya homofili sebagai saluran komunikasi
karena efek jangka pendeknya adalah cepatnya proses difusi inovasi bisa
diterima dan diadopsi.
Roger. (1994). Difusi Inovasi.
Sumber: Jurnal Manajemen. (2009). Promosi: pengertian dan
tujuan. [online] tersedia dalam
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/promosi-pengertian-dan-tujuannya.html
0 comments:
Post a Comment