Monday 21 July 2014
oleh: Wafaa
Istana cinta ini engkau bangun di atas Manhaj Illahi Rabbi. kau hiasi dengan kebesaran dan keagungan Nya, dan kau tinggalkan dalam kehebatan cinta Nya. tidak ada alasan untukku melakukan protes pada -Nya. cinta ini sudah ada, tetap ada dan akan selalu ada sekalipun ragamu tak lagi ada disini. sebab aku yakin Ia --Yang Menghadiahi kita cinta ini -- telah menyediakan keindahan, kebahagiaan dan kebaikan hakiki untukmu -- yang tentu melebihi kebahgiaan jika kita tetap bersama saat ini --
Demi Alloh, apakah keindahanmu yang begitu menawan, atau akalku yang sudah tidak dapat mempertimbangkan lagi.
aku mencintaimu suamiku, rindu yang luar biasa ini akan menghempaskan ku pada taman cinta Nya InsyaAlloh.
karena Alloh aku mencintaimu, maka karena Alloh aku tidak akan berhenti untuk mencintaimu.
Selasa, 22 Juli 2014. (07.45) meja kerja
Istana cinta ini engkau bangun di atas Manhaj Illahi Rabbi. kau hiasi dengan kebesaran dan keagungan Nya, dan kau tinggalkan dalam kehebatan cinta Nya. tidak ada alasan untukku melakukan protes pada -Nya. cinta ini sudah ada, tetap ada dan akan selalu ada sekalipun ragamu tak lagi ada disini. sebab aku yakin Ia --Yang Menghadiahi kita cinta ini -- telah menyediakan keindahan, kebahagiaan dan kebaikan hakiki untukmu -- yang tentu melebihi kebahgiaan jika kita tetap bersama saat ini --
Demi Alloh, apakah keindahanmu yang begitu menawan, atau akalku yang sudah tidak dapat mempertimbangkan lagi.
aku mencintaimu suamiku, rindu yang luar biasa ini akan menghempaskan ku pada taman cinta Nya InsyaAlloh.
karena Alloh aku mencintaimu, maka karena Alloh aku tidak akan berhenti untuk mencintaimu.
Selasa, 22 Juli 2014. (07.45) meja kerja
Thursday 10 July 2014
Ramadhan tahun ini mungkin menjadi ramadhan terberat dalam hidupku. setelah 2 Ramadhan yang aku lalui di tahun 2012 dan tahun 2013 sebagai seorang istri untuk seorang pria luar biasa.
meski di tahun 2012 aku lewati Ramadhan tanpa nya, karena saat itu ia sedang menjalani studi master nya di salah satu kampus ternama di Kota Kembang, namun pada tahun 2013 aku sempat merasakan menjadi seorang istri yang sempurna karena bisa melewati ramadhan dg kewajiaban-kewajiban sebagai seorang istri.
ternyata hanya satu tahun Alloh berikan nikmat keindahan bersama itu. nikmat menjadi makmum, nikmat menjadi istri dan nikmat menjadi murid bagi seorang guru yang luar biasa.
baru juga 1 kali ramadhan aku merasakan dan minikmati nya khusyu'k nya tarawih berjamaah bersamanya, membuka mata dengan menatap matanya, menutup mata dengan melihat teduhnya wajahnya, menyiapkan hidangan berbuka dan sahur untuknya, mencoba memahami apa-apa saja yang ia sukai dan apa2 saja yang ia tidak sukai. baru juga satu kali ramadhan aku menikmati indahnya anugerah terbesar dan kebahagiaan tertinggi dari nIllahi Rabbi.
ini adl ujian terberat dlm hidupku, ini adalah titik terendah dlm kehidupanku. stiap terbangun dari tidur ku untuk sahur, rasanya begitu menyakitkan waktu yang aku lalui. tapi aku tidak bisa berbuat apapun, yang aku lakukan hanyalah mengambil wudhu, mengadukan semua nya dalam derai air mata pada Sang maha Pembuat semua kejadian ini di atas gelaran sajadah yang semsa hidup nya selalu ia gunakan. setiap kali sujud di atas sajadah ini lah aku merasa sedang menyatu dengan nya di pelukan cinta Sang Rahman. lalu melantunkan tiap2 ayat dalam Mushafnya yang ia wariskan padaku ketika pertama belajar Al-Qur'an dengannya. ketenangan demi ketenangan selalu kurasakan mengalir dihati ku dari setiap barisan ayat2 itu. Maha besar Ia yang selalu memberikan penawar dari setiap luka yang menganga dihati ini.
ketenangan dan kedamaian bukan lah kita dapatkan dari seseorang, bukan lah dari sebuah tempat atau sebuah keadaan. sebaik-baik ketenangan adalah ketika mampu memasrahkan atas setiap titik kehidupan kita pada ketetapan Nya. mencoba memahami setiap kehendak Nya adalah baik, dan memohon kekuatan atas setiap ujian Nya dalam doa, zikir, dan tilawah merupakan sumber ketenangan terbaik bagi hati manusia.
meski di tahun 2012 aku lewati Ramadhan tanpa nya, karena saat itu ia sedang menjalani studi master nya di salah satu kampus ternama di Kota Kembang, namun pada tahun 2013 aku sempat merasakan menjadi seorang istri yang sempurna karena bisa melewati ramadhan dg kewajiaban-kewajiban sebagai seorang istri.
ternyata hanya satu tahun Alloh berikan nikmat keindahan bersama itu. nikmat menjadi makmum, nikmat menjadi istri dan nikmat menjadi murid bagi seorang guru yang luar biasa.
baru juga 1 kali ramadhan aku merasakan dan minikmati nya khusyu'k nya tarawih berjamaah bersamanya, membuka mata dengan menatap matanya, menutup mata dengan melihat teduhnya wajahnya, menyiapkan hidangan berbuka dan sahur untuknya, mencoba memahami apa-apa saja yang ia sukai dan apa2 saja yang ia tidak sukai. baru juga satu kali ramadhan aku menikmati indahnya anugerah terbesar dan kebahagiaan tertinggi dari nIllahi Rabbi.
ini adl ujian terberat dlm hidupku, ini adalah titik terendah dlm kehidupanku. stiap terbangun dari tidur ku untuk sahur, rasanya begitu menyakitkan waktu yang aku lalui. tapi aku tidak bisa berbuat apapun, yang aku lakukan hanyalah mengambil wudhu, mengadukan semua nya dalam derai air mata pada Sang maha Pembuat semua kejadian ini di atas gelaran sajadah yang semsa hidup nya selalu ia gunakan. setiap kali sujud di atas sajadah ini lah aku merasa sedang menyatu dengan nya di pelukan cinta Sang Rahman. lalu melantunkan tiap2 ayat dalam Mushafnya yang ia wariskan padaku ketika pertama belajar Al-Qur'an dengannya. ketenangan demi ketenangan selalu kurasakan mengalir dihati ku dari setiap barisan ayat2 itu. Maha besar Ia yang selalu memberikan penawar dari setiap luka yang menganga dihati ini.
ketenangan dan kedamaian bukan lah kita dapatkan dari seseorang, bukan lah dari sebuah tempat atau sebuah keadaan. sebaik-baik ketenangan adalah ketika mampu memasrahkan atas setiap titik kehidupan kita pada ketetapan Nya. mencoba memahami setiap kehendak Nya adalah baik, dan memohon kekuatan atas setiap ujian Nya dalam doa, zikir, dan tilawah merupakan sumber ketenangan terbaik bagi hati manusia.
Tuesday 24 June 2014
Subhanalloh.... keluar dari ruang kerja sebentar untuk mengambil minum, tiba2 mata tertuju pada dua orang mahasisw. yang sepertinya aku begitu mengenali mereka. entah kenapa ketika melihat mereka mencuat senyum bahagia di sudut hati ini. mereka sudah berubah. ya. mereka sudah berubah.
*****
setelah kepergian alm suamiku (pengasuh blog ini), aku benar2 terpukul. ketika dokter menyatakan bahwa ia tlah tiada, dan memutuskan mencabut alat-alat medis yang melekat di beberapa bagian tubuhnya di hadapan ku, aku merasa jiwaku pun saat itu tengah bertarung dengan sakaratul maut. meski tudak menangis, karena aku berhasil menahan tangisku demi menguatkan kedua mertuaku, kedua orang tuaku dan kakak2 iparku. aku berhasil tersenyum meski airmata tetap tak terbendung. dan aku masih bisa mengucapkan "abi pasti tlah sepakat dengan Nya atas keputusan ini. kita tidak boleh menagisi nya". aku berhasil menahan tangis ku hingga jasad suami masuk ke liang lahat. bukan karena aku hebat. tidak. sama sekali tidak. saat itu sepanjang perjalanan dari rumah sakit, ke rumah hingga kepemakaman, aku menggenggam sumber kekuatanku. Mushaf mungil yang pertama suamiku berikan setelah menikah, terus aku baca. bahkan selama prosesi pemakan suamiku, aku lupa telah berapa kali menyelesaikan membaca yasin di depan prosesi itu. sesekali aku beranikan mataku melihat jasad yang aku cintai itu masuk ke sana. meski setiap kali itu juga aku tidak kuat dan memalingkan kembali pandangan ku ke mushaf yang tengah aku baca. Ya Alloh,,, saat itu aku merasa aku berada dalam titik ujian tertinggi dan dalam titik kehancuran terendah dalam hidupku.
ternyata aku tidak begitu kuat, setelah pemakaman suami ku, entah beberapa bulan aku sering pingsan dan masih belum bisa makan. kehi;angan sosok yang mengenalkanku pada keindahan ayat2 suci Nya dan kemuliaan Nya benar2 menghantam ku dan menderaikan sluruh pandangan ku. aku seperti sangat ingin protes pada Ny. tapi entah kenapa setiap kali ingin protes, aku selalu mengingat pesan alm suamiku yang mengatakan "aku mencintaimu karena Alloh, maka cintailah aku karena Nya juga, neng. InsyaAlloh kita akan bahagia" kalimat itu slalu terngiang dnegn susulan nasehat yang hampir setiap hari awal pernikahan kami ia lontarkan "sayang, kita boleh tidak sengaja melakukan dosa apapun. tapi yang tidak boleh adalah meninggalkan Sholat dan membaca Al-Qur'an". setiap kali aku mengingat dua kalimat ini lah aku slalu menemukan kekuatan.
setelah kepergiannya 5 bulan aku mencari pondasi untuk benar2 sanggup berdiri. hingga akhirnya aku membaca catatan draft di hp nya yang menuliskan salah satu rencanany setelah lulus S2, yaiyu melanjutkan dakwah. entah kenapa membaca ini aku merasa seperti ingin melakukan hal lain. begitu jelas diingatan ku ketika ia mencubit hidungku dengan gemas sembari berkata "betapa bahagianya aa punya istri sholehah bidadari syurga sepertimu" ketika aku menceritakan bahwa aku berhasil membuat kelompok kajian setiap jum'at di lingkungan kerjaku bersama ibu2 rekan kerja.
tetap saja kelompok ini terbentuk bukan lah ideku. tapi idenya. aku hanya menjalankan dan mencoba melakukan apapun yang ia saran kan. tapi entah kenapa aku slalu merasa nyaman dengan setiap sarannya yang menggunakan bahasa2 yang nyaris tak disadari bahwa itu adalah sbuah permintaan.
alhamdulillah sudah lebih dari 1 tahun kelompok kajian itu hadir di antara aku dan rekan2 sekantorku. dan baru beberapa bulan ini aku juga membentuk kelompok kajian kecil mahasiswi. ternyata tidak mudah mencari orang yang mau belajar, dari beberapa bulan ini aku baru mendapatkan 6 orang saja. tapi aku yakin InsyaAlloh mereka akan menjadi 60, 600. atau 6.000 (InsyaAlloh).
*****
dua orang dari mahasiswa tadi lah yang ku lihat telah merubah penampilan mereka. salut dengan motivasi mereka ingin berubah mengikuti syariat perlahan2. yang biasanya mereka menggunakan celana jeans dan jilbab modis, aku kini lebih sering melihat mereka menggunakan rok dengan jibab yang sudah mulai menutup dada. Subhanalloh. Maha Besar Alloh yang Hanya Ia Yang Sanggup Membolak Balikkan Hati manusia....
*****
setelah kepergian alm suamiku (pengasuh blog ini), aku benar2 terpukul. ketika dokter menyatakan bahwa ia tlah tiada, dan memutuskan mencabut alat-alat medis yang melekat di beberapa bagian tubuhnya di hadapan ku, aku merasa jiwaku pun saat itu tengah bertarung dengan sakaratul maut. meski tudak menangis, karena aku berhasil menahan tangisku demi menguatkan kedua mertuaku, kedua orang tuaku dan kakak2 iparku. aku berhasil tersenyum meski airmata tetap tak terbendung. dan aku masih bisa mengucapkan "abi pasti tlah sepakat dengan Nya atas keputusan ini. kita tidak boleh menagisi nya". aku berhasil menahan tangis ku hingga jasad suami masuk ke liang lahat. bukan karena aku hebat. tidak. sama sekali tidak. saat itu sepanjang perjalanan dari rumah sakit, ke rumah hingga kepemakaman, aku menggenggam sumber kekuatanku. Mushaf mungil yang pertama suamiku berikan setelah menikah, terus aku baca. bahkan selama prosesi pemakan suamiku, aku lupa telah berapa kali menyelesaikan membaca yasin di depan prosesi itu. sesekali aku beranikan mataku melihat jasad yang aku cintai itu masuk ke sana. meski setiap kali itu juga aku tidak kuat dan memalingkan kembali pandangan ku ke mushaf yang tengah aku baca. Ya Alloh,,, saat itu aku merasa aku berada dalam titik ujian tertinggi dan dalam titik kehancuran terendah dalam hidupku.
ternyata aku tidak begitu kuat, setelah pemakaman suami ku, entah beberapa bulan aku sering pingsan dan masih belum bisa makan. kehi;angan sosok yang mengenalkanku pada keindahan ayat2 suci Nya dan kemuliaan Nya benar2 menghantam ku dan menderaikan sluruh pandangan ku. aku seperti sangat ingin protes pada Ny. tapi entah kenapa setiap kali ingin protes, aku selalu mengingat pesan alm suamiku yang mengatakan "aku mencintaimu karena Alloh, maka cintailah aku karena Nya juga, neng. InsyaAlloh kita akan bahagia" kalimat itu slalu terngiang dnegn susulan nasehat yang hampir setiap hari awal pernikahan kami ia lontarkan "sayang, kita boleh tidak sengaja melakukan dosa apapun. tapi yang tidak boleh adalah meninggalkan Sholat dan membaca Al-Qur'an". setiap kali aku mengingat dua kalimat ini lah aku slalu menemukan kekuatan.
setelah kepergiannya 5 bulan aku mencari pondasi untuk benar2 sanggup berdiri. hingga akhirnya aku membaca catatan draft di hp nya yang menuliskan salah satu rencanany setelah lulus S2, yaiyu melanjutkan dakwah. entah kenapa membaca ini aku merasa seperti ingin melakukan hal lain. begitu jelas diingatan ku ketika ia mencubit hidungku dengan gemas sembari berkata "betapa bahagianya aa punya istri sholehah bidadari syurga sepertimu" ketika aku menceritakan bahwa aku berhasil membuat kelompok kajian setiap jum'at di lingkungan kerjaku bersama ibu2 rekan kerja.
tetap saja kelompok ini terbentuk bukan lah ideku. tapi idenya. aku hanya menjalankan dan mencoba melakukan apapun yang ia saran kan. tapi entah kenapa aku slalu merasa nyaman dengan setiap sarannya yang menggunakan bahasa2 yang nyaris tak disadari bahwa itu adalah sbuah permintaan.
alhamdulillah sudah lebih dari 1 tahun kelompok kajian itu hadir di antara aku dan rekan2 sekantorku. dan baru beberapa bulan ini aku juga membentuk kelompok kajian kecil mahasiswi. ternyata tidak mudah mencari orang yang mau belajar, dari beberapa bulan ini aku baru mendapatkan 6 orang saja. tapi aku yakin InsyaAlloh mereka akan menjadi 60, 600. atau 6.000 (InsyaAlloh).
*****
dua orang dari mahasiswa tadi lah yang ku lihat telah merubah penampilan mereka. salut dengan motivasi mereka ingin berubah mengikuti syariat perlahan2. yang biasanya mereka menggunakan celana jeans dan jilbab modis, aku kini lebih sering melihat mereka menggunakan rok dengan jibab yang sudah mulai menutup dada. Subhanalloh. Maha Besar Alloh yang Hanya Ia Yang Sanggup Membolak Balikkan Hati manusia....
saya Wanty. wanita biasa yang akhirnya pada hari ini memiliki keberanian untuk masuk ke blog ini. saya bukanlah seorang hacker, tapi saya hanya wanita biasa yang sangat biasa jauh sebelum ni. hingga akhirnya saya dipilih untuk menjadi bidadari bagi seorang pria luar biasa yang begitu sempurna Alloh menciptakannya...
setelah hampir 8 bulan kepergian sang imam, guru, sekaligus suami untuk saya, akhirnya hari ini saya memiliki kekuatan dengan airmata membuka blog ini. ya, blog ini asuhan Muhammad Fajrin. tepatnya alm.Muhammad Fajrin bin H. Mustafa. saya adalah istrinya.
Alloh temukan kami di penghujung tahun 2011. lalu menyatukan kami dalam ikatan sucinya yang serba dadakan di febuari 2012. lalu Alloh pisahkan kami dengan maut di tepatnya 30 september 2013.
Maha benar Alloh. seorang wanita, Alloh angkat dari kubangan lumpur melalui media manusia Nya yng luar biasa sempurna, lalu Ia ambil kembali tangan itu. entah sudah bersihkah wanita tadi saat Ia memutuskan untuk membiarkan wanita tadi sendirian kembali.
maka, di blog ini, semua cerita kami yang dirangkai dalam waktu begitu singkat, namun begitu banyak kisah dan pembelajaran akan saya bagikan...
Entah apa kehendak Nya, sehingga lewat kisah ini saya sering diminta mengisi kajian-kajian kecil di sekitar saya. mungkin saya lebih suka menyebutnya dakwah. sebab ini adalah jalan alm suami saya, dan impian nya juga...
Pontianak, 24 juni 2014 Meja Kerja 14. 28 wibb
setelah hampir 8 bulan kepergian sang imam, guru, sekaligus suami untuk saya, akhirnya hari ini saya memiliki kekuatan dengan airmata membuka blog ini. ya, blog ini asuhan Muhammad Fajrin. tepatnya alm.Muhammad Fajrin bin H. Mustafa. saya adalah istrinya.
Alloh temukan kami di penghujung tahun 2011. lalu menyatukan kami dalam ikatan sucinya yang serba dadakan di febuari 2012. lalu Alloh pisahkan kami dengan maut di tepatnya 30 september 2013.
Maha benar Alloh. seorang wanita, Alloh angkat dari kubangan lumpur melalui media manusia Nya yng luar biasa sempurna, lalu Ia ambil kembali tangan itu. entah sudah bersihkah wanita tadi saat Ia memutuskan untuk membiarkan wanita tadi sendirian kembali.
maka, di blog ini, semua cerita kami yang dirangkai dalam waktu begitu singkat, namun begitu banyak kisah dan pembelajaran akan saya bagikan...
Entah apa kehendak Nya, sehingga lewat kisah ini saya sering diminta mengisi kajian-kajian kecil di sekitar saya. mungkin saya lebih suka menyebutnya dakwah. sebab ini adalah jalan alm suami saya, dan impian nya juga...
Pontianak, 24 juni 2014 Meja Kerja 14. 28 wibb
Thursday 1 August 2013
Ada beberapa hal yang
mempengaruhi kehidupan kita sebagai manusia, agar kita mengerti bahwa yang
terjadi hari ini bukanlah hal instan terjadi. Tidak ada ynag instan di dunia
ini, semua pasti melalui proses yang panjang. Ibarat kecelakaan dijalan raya,
bukan karena pengendara tidak hati – hati . mungkin didahului dengan proses
motor ynag sudah mulai tua, jarang di service, lalu remnya dalem banget
sehingga susah untuk melakukan pengeraman.
Atau semalam ronda dan ketika berkendaraan
soprinya sedang mengantuk. Atau mungkin juga ada bus tua yang olinya bocor trus
tumopah di jalanan jadi licin dan bikin roda kepleset. Semua pakai proses. Ini
hal –hal yang bisa mempengaruhi proses suatu kejadian, begitu juga dalam hidup
kita. Tidak ada hal yang langsung terjadi instan.
Berikut hal yang mempengaruhi
hidup kita. pertama, keturunan atau keluarga, ada ynag lahir dari Rahim seorang
ustadazah, sehingga standar kesuksesan akan dinilai dari kerajinan dalam
ibadah. Ada yang alhir dari seorang bisnisman maka ukuran kesuksessan akan
diukru dari keuntungan yang diperolehnya.
Tentu berbeda antara anak
presiden, ilmuwan, seniman atau bahkan anak seorang petani. Selain jenis
pekerjaan yang mempengaruhi tingkat ekonomi keluarga, ia berpengaruh juga pada
pemilihan sekolah si anak yang mengikuti kemampuan ekonomi keluarga dan pola
pikir orang tua dalam mendidik anaknya.
Semua berbeda, tidak ada yang
sama, dan tetap berbeda. Yang pelu kita perhatikan adalah kata – kata berbeda.
Berbeda bukan menentukan siapa yang lebih mulia dan siapa yang lebih rendah.
Kedua, nilai – nilai budaya. Kita
lahir dikampung mana maka kita akan mengikuti budaya yang ada dikampung tempat
kita lahir. Jika kita lahir dijawa maka kita akan menggunakan bahasa dan budaya
jawa dalam kehidupan sehari – hari begitu juga jika kita hidup di Kalimantan
atau di papua, maka bahasa dan buadaya tersebut yang akan kita pakai. Tapi
kalau dalam urusan selera makan, orang padang adalah yang hebat . karena setiap
kota di Indonesia pasti akan ditemui rumah makan masakan padang.
Ketiga, semangat pencapaian.
Kalau kita lahir di keluarga yang semuanya selesai kuliah sampai sarjana, maka kita akan terdorong
untuk selesai minimal sama dengan mereka. Kalau kita berada dikeluarga
pebisnis, maka kita kelak pengen punya bisnis sendiri juga, ya walaupun tidak
selalu begitu.
Dari 3 faktor yang kita maka
faktor semangatt pencapaian inilah yang semestinya mendominasi. Janagan sampai
kamu sepenuhnya mengikuti pepatah orang jawa dan terjebak dalam kata, narimo ing pandum, rela , menerima
pemberian tuhan. Dalam kacamata bersyukur itu oke – oke aja. Tapi salah satu
cara bersyukur bukan hanya narimo,
tapi juga bekerja lebih keras dan kreatif lagi untuk mendapatkan pandum yang lebih baik.
Berikut kalimat bijak dari Umar
bin khatab yang semoga bisa kita ambil hikmah dan motivasi dalam hidup kita “ Takdir memang sudah dituliskan oleh Allah.
Lalu untuk apa kita masih perlu beriukhtiar? Kita berikhtiar karena ikhtiar itu
adalah alas an yang akan membawa kita
dari takdir Allah yang satu pada takdir Allah lain yang lebih baik”.
Setiap orang memiliki peluang
yang sama dalam hal keberhasilan. Orang yang gagal adalah orang yang menyesali
masa lalu, mengeluhkan masa kini, dan mencemaskan masa depan. Orang yang
berhasil adalah orang yang belajar dari masa lalu, mengejar prestasi masa kini,
dan merancang harapan masa depan.
Wednesday 31 July 2013
Kita tahu bahwa kita didunia ini diciptakan berbeda dari satu dengan
yang lainnya, baik perbedaan dari segi fisik sampai segi yang lainnya. Ada yang
manis, ada yang asam, ada yang tinggi dan ada yang pendek. Begitulah gambaran
kita dari segi fisik perbedaan kita belum lagi perbedaan pada karakter. Walaupun terkadang kita satu
keluarga kita tetap berbeda satu dengan yang lainnya.
Dan setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi perbedaan. Terkadang kita menjadi pesimis jika melihat
ada orang yang memiliki kelibahan dari kita. Padahal kita memiliki cita rasa
sendiri. Memiliki rona tersendiri. Dan
saya yakin semua orang melihat kita sebagai cita dan rona kita sendiri, karena
kita memang kita diciptakan seperti ini dan kita tidak nyaman saat menjadi
orang lain. Kita tidak bisa membohongi
diri sendiri.
Seperi pohon, manusia memilikikarakter masing – masing. Ibaratnya kita sebagai pisang jaganlah
mengubah diri kita menjadi jambu, karena keolokan dan nilai kita terletak
ketika kita menjadi pisang. Perbedaan warna kulit, bahasa , kecerdasaan , dan
kemampuan kita merupakan salah satu ayat “ tanda kekuasaa “ sang pencipta.
Dan salah satu pintu masuk menuju kebahagiaan adalah ketika menjadi diri
sendiri. Keyakinnan kita dengan potensi, bakat , dan karakteristik yang ada
pada diri kita , membuat kita merasakan keistimewaan dan keunikan yang kita
miliki sebagai anugera dari sang pencipta.
Kanapa ragu, bila kita sudah menemukan bakat kita, sekalipun menurut
orang lain adalah suatu hal yang remeh. Ketika kita menjadi diri sendiri, kita
akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia. Jika kita berkumpul dengan
orang – orang yang pintar dalam satu bidang, yang mana bidang itu bukan
keahlian kita, janga kita menjadi pesimis dan berfikir negative mengenai diri
kita.
Jika kita mengabaikan keunikan yang ada pada diri kita dan mencoba
memenuhi semua keinginan orang lain ( padahal, kita tidak memiliki kemampuan
untuk memuaskan mereka), maka ini berarti kita melemahkan langsung apa yang
membuat kita unik.
Saya teringat dalam buku Robert T.kiyosaki, yang berjudul Rich Dad, Poor
Dad. Bahwa di masa sekolah Robert dia tidak pintar dalam pelajaran tetapi
memiliki kelebihan dalam olahraga. Maka dia fokus dibakatnya dan menemukan cara
belajar yang cocok untuk dirinya sehingga menjadi orang yang sukses.
Maka kita fokuskan bagaimana keunikkan kita dapat dikenal orang lain dan
kita dapat menemukan cara belajar kita agar tidak hanya ikut – ikutan dan pada
akhirnya kita yang lelah dengan pekerjaan kita sendiri.
Dan perbedaan anatara satu orang dengan orang lain adalah sebuah
anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita. Coba bayangkan jika semua
didunia ini orang diciptkan sama, maka kebosanan yang akan melanda kita. Jika
semua orang ingin menjadi bos maka tidak ada pekerjaan yang selesai karena
tidak ada orang yang mengerjakan, semuanya hanya ingin memerintah.
Dengan banyak perbedaan kita saling melengkapi. Ada pengusaha ada
pekerja, ada yang menjadi PNS ada yang swasta. Begitu juga dengan sifat kita.
Ada yang yang pendiam ada juga periang. Jika kita melihat dari sudut pandang
posifif maka akan menjadi sebuah kekuat besar dalam membangun hubungan
pertemanan, hingga membangun bangsa yang besar yang akan ditakuti oleh bangsa –
bangsa lain.
Tuesday 30 July 2013
Setiap manusia yang hidup didunia ini diberikan waktu yang sama dalam
sehari yaitu 24 jam, tidak kurang tidak
lebih. Tetapi dengan waktu yang sama setiap orang memiliki cara yang berbeda
dalam menggunakan waktunya. Ada yang digunakan untuk brsenang – senang dan ada
yang digunakan untuk bekerja serta belajar.
Sehingga ada orang yang sukses da nada orang yang biasa saja dalm
hidupnya. Salah satu imam besar islam yaitu imam syafi’I pernah berkata jika
hanya surat al-ashr yang turun maka cukup untuk manusia dalam berlomba – lomba berbuat
kebaikkan.
Maka dari itu penting bagi kita untuk memanajemen waktu agar kita tidak
menyesal diakhir hidup kita dengan menyia-yiakan waktu yang telah diberikan
kepada kita.
“ time is Money”, kata orang
inggris. Waktu adalah uang, kalau waktu hilang, maka uangpun akan lenyap. Itu
sebabnya bagi para sopir angkot atau bus kota yang menerapkan falsafah ini,
mereka akan sibuk mengejar setoran. Tidak peduli siang, malam, hujan, panas,
dan macet. Pokonya, kalau terlambat sedikit saj, mereka akan menyesal sampai
rumah. Begitu juga denga para pajabat public, mereka berfikir waktu adalah uang. Tiap waktu ia tidak pernah lupa
untuk mengumpulkan uang sampai uang rakyat pun dikumpulkan ke sakunya.
Lain orang inggris lain pula orang arab dalam befilsasah, “ waktu adalah
pedang “. Mungkin karena saat itu dalam kondisi perang. Telat sedikit pedang
akan memenggal leher dan nyawa melayang. Falsasah ini boleh – boleh saja kita
gunakan, untuk melecut kesadaran kita.
Bahaya yang kita terima saat kita menyia- yiakan waktu adalah kekosongan
akal, hati dan jiwa. Orang yang tidak merasa bahwa diri mereka begitu berharga
dan bernilai, biasanaya mereka malas untuk memupuk prestasi dalam hidupnya.
Kalau sudah malas belajar, alamat akal kita kekurangan pasokan ilmu. Ujungnya
kita tidak dapat memfungsikan akal kita dengan optimal.
Padahal Sejarah telah mencatat bahwa orang – orang besar adalah mereka
yang mampu menjawab tantangan zamanya dengan tepat. Bukan manusai yang hanya
banyak makan, minum, dan tidur. Bukankah selain diperlukan the right man the
right place- orang yang tepat dalam tempat yang tepat- kita juga dihajatkan
juga the right man the right time .
Jadi bagaimana cara kita untuk menaklukan waktu?agar waktu yang kita
lalui tidak dalam kesia –siaan dan berakhir dengan penyesalan.
Pertama, melakukan aktivitas terarah. Kita harus memprogramkan dan
memperjelas tujuan aktivitas kita agra hidup kita tidak seperti laying – laying
putus.
Kedua, bergaul dengan masyarakat.
Ini juga penting, sebab wkatu kita akan jauh lebih bermanfaat. Selain itu,
menambah banyak wawasan dan kesempatan untuk berinteraksi positif serta
mendpatkan pengalaman baru.
Ketiga, suka membantu orang lain. Keberadaan orang lain disekitar kita
jangan sampai dianggap sebagai bilangan saja, namun juga harus kita
perhitungkan. Kalau mereka membutuhkan uluran tangan kita, ya seharusnya kita
mesti peduli.
Keempat, membaca. Kata imam ahmad “ kebutuhan manusia terhadap ilmu
pengethauan itu psorsinya lebih besar daripada kebutuhan terhadap makan dan
minum. Kebutuhan makan dan minum dalam sehari bisa dihitung, tapi mencari ilmu
adalah sebanyak tarikan nafas. Ilmu akan menerangi jalan kehidupan kita.
Dengan melakukan hal tersebut dengan secar terus menerus maka mudahan –
mudahan kita terhindar darai kata “ orang yang bodoh adalah jika diberikan
modal, modalnya dihamburkan dengan sia – sia”. begitu juga kita, jika diberi
modal waktu, jangan sampai waktu yang diberikan kepada kita kita
hambur-hamburkan dengan sia –sia.
Wednesday 28 November 2012
Oleh : Wanty Ekajayanti
Jika dulu kau mencintaiku karena sifatku yang ceria dan
menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu
kemudian keceriaan itu kelam dirundung duka.
ternyata kau masih tersenyum mencintaiku
Jika dulu kau mencintaiku karena ramah hatiku Memberi
kehangatan dalam setiap sapaanmu
Kemudian saat
keramahan itu tertutup kabut prasangka
ternyata kau masih lembut mencintaiku
Jika dulu kau mencintaiku karena cerdasnya diriku Membuatmu
yakin pada putusanku
Kemudian Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
ternyata cintamu masih bijak untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki
Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku
Kemudian saat di tengah itu rasa manjaku tiba2 menyeruak
menjadi stadium akhir
ternyata cintamu masih tangguh untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena tegarnya sikapku
Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
Kemudian saat ketegaran itu rapuh diterpa badai
ternyata cintamu masih bertahan untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan
Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam
Kemudian saat pengertian itu tertelan oleh ego ku sesaat
ternyata cintamu masih mengerti untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku
yg Menambah dalamnya rasa cintamu saat semakin mengenalku
Kemudian saat kesabaran itu mencapai batas membendung
kesalahanku
ternyata cintamu masih mampu memaafkanku
Jika dulu kau mencintaiku karena keteguhan imanku Bagai
siradj yang benderang mengantarkan cahaya
Kemudian Kala iman itu jatuh menurun
ternyata cintamu tetap sabar membimbingku
Jika dulu kau mencintaiku karenaKu yang tlah kau pilih
sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat
Kemudian saat ombak menerpa cinta kita
ternyata cintamu tetap setia untukku
meski seisi lautan kujadikan tinta untuk menggoreskan betapa
hebat dan indahnya cintamu pun, itu tak kan pernah cukup.
terimakasih sayang
terimakasih untuk kehebatan cintamu
untuk kesetiaan cintamu
dan untuk ketulusan cintamu
tidak satupun wanita sebahagia diriku. dg anugerah cinta yg
Allah bentangkan dalam hatimu yg hanya untukku.
smoga Allah membalas cinta untukmu dari diriku. melebihi
cintamu padaku
.: jika aku boleh menulis surat ini kepada Allah, aku ingin
meminta pada Nya, agar aku dijadikan sebagai bidadarimu kelak di Jannah Nya :.
Oleh Wanty Ekajayanti
Pernah suatu hari seorang teman memberikanku buku tentang
"jodoh". tanpa sadar, dan refleks hal itu membuatku mengeluarkan
pertanyaan2 dengan nada heran.
"kenapa ini?"
"kenapa ngasi buku seperti ini?'
"kamu ngejekin aku ya?"
"maksudnya apa?"
(meski sebenarnya aku sama sekali tak tersinggung, sekedar heran saja)
sang
teman hanya tersenyum dan menjawab "ndak ada maksud apa2, 1ty,,,, ya,
siapa tau dan mudah-mudahan bermanfaat". masih tetap dengan raut heran
menatap senyum sang teman, akhirnya kuterima buku itu.
Oleh Wanty Ekajayanti
Pontianak, 18 Agustus 2011
Sore itu hari ke 17 dibulan
Ramadhan yang bertepatan dengan hari kemerdekaan bangsaku Republik Indonesia
yang ke 66 tahun, yaitu tepat 17 Agustus 2011.
sehari sebelumnya, dari pulau
seberang, dia (pria terbaik) telah mengamanahkan sesuatu untuk disampaikan
kepada kedua orang tuanya lewat alamat
pos ku. dan kuputuskan untuk mengantarkan amanah tersebut pada hari
kemerdekaan, bukan karena apa2, tapi karena kebetulan hari libur.
Menjelang buka puasa aku baru
tiba dirumah bapak dan emak, masih tetap ada rasa canggung dan malu2 dalam diri
ini. tapi semua aku tepis. singkatnya setelah menyampaikan pesan dari nya utk
kedua orang tuanya, aq memutuskan untuk menginap. meski dia sedang tidak di
rumah alias di pulau seberang.
Berbuka bersama, sholat
berjamaah, lalu berbincang panjang lebar menjadi aktifitas aku, emak dan bapak
nya malam itu. semakin banyak hal yang belum ia ceritakan padaku, aku ketahui
dari cerita kedua orng tuanya. tawa dan senyum menjadi bumbu indah dalam
percakapan kami bertiga. akupun semakin merasa nyaman berada ditengah-tengah
beliau berdua.
pukul 20.30 malam itu handphone
milik emak berbunyi. sebuah panggilan. terlihat nama M. Fajrin di layar
handphone. oh, ternyata si bungsu tengah menghubungi sang ibu. kutinggalkan
bapak dan emak yg berbincang dengan nya melalui telpon. aku pun memutuskan
untuk sholat (karena asyik bercengkerama kami sampai lupa bahwa waktu sholat
isya telah terlewat).
selesai sholat, giliran aku yang
menerima telpon dari si bungsu lewat handphone yg sama. hm, masih sama seperti
perasaan saat pertama kali menerima telponnya dulu. masih berdebar debar
rasanya. dan itu sempat membuatku bingung. apakah ini karena rasa itu atau
memang aku memiliki gejala jantungan. ah, tapi kenapa jantungannya hanya kambuh
saat menerima telpon darinya? tentu saja ini bukan sakit jantung (pikirku).
kupilih sofa di sudut ruang tamu sebagai tempat ku merebahkan badan sambil
berbincang2 dengan nya. meski aku tahu di balik dinding ini, semua pembicaraan
ku dengannya semua terdengar jelas oleh bapak dan emak. tapi aku tak perduli.
mereka pasti sangat mengerti (namanya juga anak muda. hehehe). saat masih asyik
dalam pembicaraan, mataku tertuju pada 3 buah baterai hp yang tersusun di pojok
dinding. tapi aku tak memperdulikannya. bukan hal aneh (itu pikirku).
tanpa terasa malam sudah larut
saat kami menyadari pembicaraan kami yg begitu panjang. dan kamipun memutuskan
untuk mengakhiri pembicaraan itu. saat menuju ke kamar, kulihat emak masih ada
di ruang TV.
“emak belom tidur?” tanyaku.
“belom, ayoklah tidur sama2”, jawab emak. waaaaah, aku baru sadar ternyata emak
menungguku selama 2 jam. “waaah, kenapa ditunggu mak?”, tanyaku rikuh. “ndak
apa2”, jawab emak singkat yg kemudian diikuti dengan senyum khas nya yang
mengembang. waaah, tanda sayang beliau padaku kah ini?? hanya beliau yg tahu.
setelah di tempat tidur, aku
teringat pada baterai yg kulihat tadi. karena penasaran, langsung saja ku coba
Tanya pada emak (itung2 cari bahan pembicaraan juga sebelum tidur. dari pada
diem-dieman.hehehe). “Mak, dipojok tu ada batre hp 3 buah. punya siapa mak? kok
ga dipakai?” Tanya ku. Emak senyum lalu menjawab “oooh, itu lah batre hp yg
dipake Rin kalo telponan sama Wanty, waktu Wanty masih di Semarang,,,, jadi
kalo telponan lama, ndak perlu ngecas2 lagi, ganti batre nye jak. biasa tiap
hari dia ngcas semua batre tu…”
Ach!!!!! entah speechless, entah,
terharu, atau terkesima, aku tak tahu apa yg melingkupi perasaanku malam itu
sebelum tidur. Ibumu yang telah menunjukkan salah satu bukti cintamu padaku.
Subscribe to:
Posts (Atom)