Setiap manusia yang hidup didunia ini diberikan waktu yang sama dalam
sehari yaitu 24 jam, tidak kurang tidak
lebih. Tetapi dengan waktu yang sama setiap orang memiliki cara yang berbeda
dalam menggunakan waktunya. Ada yang digunakan untuk brsenang – senang dan ada
yang digunakan untuk bekerja serta belajar.
Sehingga ada orang yang sukses da nada orang yang biasa saja dalm
hidupnya. Salah satu imam besar islam yaitu imam syafi’I pernah berkata jika
hanya surat al-ashr yang turun maka cukup untuk manusia dalam berlomba – lomba berbuat
kebaikkan.
Maka dari itu penting bagi kita untuk memanajemen waktu agar kita tidak
menyesal diakhir hidup kita dengan menyia-yiakan waktu yang telah diberikan
kepada kita.
“ time is Money”, kata orang
inggris. Waktu adalah uang, kalau waktu hilang, maka uangpun akan lenyap. Itu
sebabnya bagi para sopir angkot atau bus kota yang menerapkan falsafah ini,
mereka akan sibuk mengejar setoran. Tidak peduli siang, malam, hujan, panas,
dan macet. Pokonya, kalau terlambat sedikit saj, mereka akan menyesal sampai
rumah. Begitu juga denga para pajabat public, mereka berfikir waktu adalah uang. Tiap waktu ia tidak pernah lupa
untuk mengumpulkan uang sampai uang rakyat pun dikumpulkan ke sakunya.
Lain orang inggris lain pula orang arab dalam befilsasah, “ waktu adalah
pedang “. Mungkin karena saat itu dalam kondisi perang. Telat sedikit pedang
akan memenggal leher dan nyawa melayang. Falsasah ini boleh – boleh saja kita
gunakan, untuk melecut kesadaran kita.
Bahaya yang kita terima saat kita menyia- yiakan waktu adalah kekosongan
akal, hati dan jiwa. Orang yang tidak merasa bahwa diri mereka begitu berharga
dan bernilai, biasanaya mereka malas untuk memupuk prestasi dalam hidupnya.
Kalau sudah malas belajar, alamat akal kita kekurangan pasokan ilmu. Ujungnya
kita tidak dapat memfungsikan akal kita dengan optimal.
Padahal Sejarah telah mencatat bahwa orang – orang besar adalah mereka
yang mampu menjawab tantangan zamanya dengan tepat. Bukan manusai yang hanya
banyak makan, minum, dan tidur. Bukankah selain diperlukan the right man the
right place- orang yang tepat dalam tempat yang tepat- kita juga dihajatkan
juga the right man the right time .
Jadi bagaimana cara kita untuk menaklukan waktu?agar waktu yang kita
lalui tidak dalam kesia –siaan dan berakhir dengan penyesalan.
Pertama, melakukan aktivitas terarah. Kita harus memprogramkan dan
memperjelas tujuan aktivitas kita agra hidup kita tidak seperti laying – laying
putus.
Kedua, bergaul dengan masyarakat.
Ini juga penting, sebab wkatu kita akan jauh lebih bermanfaat. Selain itu,
menambah banyak wawasan dan kesempatan untuk berinteraksi positif serta
mendpatkan pengalaman baru.
Ketiga, suka membantu orang lain. Keberadaan orang lain disekitar kita
jangan sampai dianggap sebagai bilangan saja, namun juga harus kita
perhitungkan. Kalau mereka membutuhkan uluran tangan kita, ya seharusnya kita
mesti peduli.
Keempat, membaca. Kata imam ahmad “ kebutuhan manusia terhadap ilmu
pengethauan itu psorsinya lebih besar daripada kebutuhan terhadap makan dan
minum. Kebutuhan makan dan minum dalam sehari bisa dihitung, tapi mencari ilmu
adalah sebanyak tarikan nafas. Ilmu akan menerangi jalan kehidupan kita.
Dengan melakukan hal tersebut dengan secar terus menerus maka mudahan –
mudahan kita terhindar darai kata “ orang yang bodoh adalah jika diberikan
modal, modalnya dihamburkan dengan sia – sia”. begitu juga kita, jika diberi
modal waktu, jangan sampai waktu yang diberikan kepada kita kita
hambur-hamburkan dengan sia –sia.
0 comments:
Post a Comment