Tuesday 30 July 2013


Setiap manusia yang hidup didunia ini diberikan waktu yang sama dalam sehari yaitu 24 jam, tidak  kurang tidak lebih. Tetapi dengan waktu yang sama setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan waktunya. Ada yang digunakan untuk brsenang – senang dan ada yang digunakan untuk bekerja serta belajar.

Sehingga ada orang yang sukses da nada orang yang biasa saja dalm hidupnya. Salah satu imam besar islam yaitu imam syafi’I pernah berkata jika hanya surat al-ashr yang turun maka cukup untuk manusia dalam berlomba – lomba berbuat kebaikkan.

Maka dari itu penting bagi kita untuk memanajemen waktu agar kita tidak menyesal diakhir hidup kita dengan menyia-yiakan waktu yang telah diberikan kepada kita.

 “ time is Money”, kata orang inggris. Waktu adalah uang, kalau waktu hilang, maka uangpun akan lenyap. Itu sebabnya bagi para sopir angkot atau bus kota yang menerapkan falsafah ini, mereka akan sibuk mengejar setoran. Tidak peduli siang, malam, hujan, panas, dan macet. Pokonya, kalau terlambat sedikit saj, mereka akan menyesal sampai rumah. Begitu juga denga para pajabat public, mereka berfikir waktu  adalah uang. Tiap waktu ia tidak pernah lupa untuk mengumpulkan uang sampai uang rakyat pun dikumpulkan ke sakunya.

Lain orang inggris lain pula orang arab dalam befilsasah, “ waktu adalah pedang “. Mungkin karena saat itu dalam kondisi perang. Telat sedikit pedang akan memenggal leher dan nyawa melayang. Falsasah ini boleh – boleh saja kita gunakan, untuk melecut kesadaran kita.

Bahaya yang kita terima saat kita menyia- yiakan waktu adalah kekosongan akal, hati dan jiwa. Orang yang tidak merasa bahwa diri mereka begitu berharga dan bernilai, biasanaya mereka malas untuk memupuk prestasi dalam hidupnya. Kalau sudah malas belajar, alamat akal kita kekurangan pasokan ilmu. Ujungnya kita tidak dapat memfungsikan akal kita dengan optimal.

Padahal Sejarah telah mencatat bahwa orang – orang besar adalah mereka yang mampu menjawab tantangan zamanya dengan tepat. Bukan manusai yang hanya banyak makan, minum, dan tidur. Bukankah selain diperlukan the right man the right place- orang yang tepat dalam tempat yang tepat- kita juga dihajatkan juga the right man the right time .

Jadi bagaimana cara kita untuk menaklukan waktu?agar waktu yang kita lalui tidak dalam kesia –siaan dan berakhir dengan penyesalan.

Pertama, melakukan aktivitas terarah. Kita harus memprogramkan dan memperjelas tujuan aktivitas kita agra hidup kita tidak seperti laying – laying putus.

Kedua,  bergaul dengan masyarakat. Ini juga penting, sebab wkatu kita akan jauh lebih bermanfaat. Selain itu, menambah banyak wawasan dan kesempatan untuk berinteraksi positif serta mendpatkan pengalaman baru.

Ketiga, suka membantu orang lain. Keberadaan orang lain disekitar kita jangan sampai dianggap sebagai bilangan saja, namun juga harus kita perhitungkan. Kalau mereka membutuhkan uluran tangan kita, ya seharusnya kita mesti peduli.

Keempat, membaca. Kata imam ahmad “ kebutuhan manusia terhadap ilmu pengethauan itu psorsinya lebih besar daripada kebutuhan terhadap makan dan minum. Kebutuhan makan dan minum dalam sehari bisa dihitung, tapi mencari ilmu adalah sebanyak tarikan nafas. Ilmu akan menerangi jalan kehidupan kita.  


Dengan melakukan hal tersebut dengan secar terus menerus maka mudahan – mudahan kita terhindar darai kata “ orang yang bodoh adalah jika diberikan modal, modalnya dihamburkan dengan sia – sia”. begitu juga kita, jika diberi modal waktu, jangan sampai waktu yang diberikan kepada kita kita hambur-hamburkan dengan sia –sia. 
Categories: ,

0 comments: