Thursday 31 December 2009
Menangis Masal Di Tahun 2010
Oleh
Muhammad
Fajrin Musthafa
31
Desember 2010
Harapan
besar seluruh masyarakat yang ada di dunia ini tumbuh mengiringi datangnya
tahun baru masehi 2011, berharap semuanya bisa menjadi lebih baik merupakan
suatu keharusan yang menjadi motivasi tersendiri bagi setiap diri yang ingin
merubah segala sesuatu menjadi lebih baik. Balita ingin segera mencapai
keberhasilan dengan selalu berlatih merangkak dan berdiri walaupun sering
merasakan jatuh bangunnnya perjuangan bersama dengan itu hadirlah kreatifitas
baru berupa perkataan yang membanggakan orang tua ketika mereka dipanggil ayah
dan ibu. Orang tua ingin mencapai kebahagian dengan selalu berusaha tanpa keluh
kesah dengan tetesan keringat dan air mata hanya untuk melihat anaknya sukses
menyelesaikan kuliah. Penguasa pun tak kalah giatnya berusaha mencapai kepuasan
yang tiada tara untuk berkuasa walapun anak dan istri yang akan menggantikan
posisinya. Sebuah bangsapun selalu mempunyai harapan untuk mencapai masyarakt
yang adil, makmur, dan sejahtera namun selalu ada kendala.
Sekelumit
harapan-harapan besar itu mungkin dapat dicapai apabila kita mampu untuk mengambil
pelajaran pada tahun sebelumnya. Dalam menyongsong kedatangan tahun 2011 kita
harus mengambil pelajaran sebagai bahan intropeksi untuk sebuah harapan.
Berbagai cerita telah kita dapatkan pada tahun 2010, cerita senang, cerita
bahagia, cerita sedih, dan cerita haru yang memilukan telah terjadi.
Tahun
2010 Indonesia menangis masal, mungkin ungakapan seperti itu yang cocok untuk
menggambarkan tahun yang kita tinggalkan. Tahun 2010 Indonesia menangis masal
ketika bulan Mei 2010 sebagaian wil;ayah Indonesia diselimuti bencana, gempa di
Aceh dengan kekuatan 7,2 skala richter yang sukses dengan 230.000 korban jiwa,
gempa berkekuatan 5,4 skala richter juga dirasakan masyarakat dikisaran wilayah
115 km arah tenggara Sukabumi dan masyarakat Ujung kulon. Pada bulan Juni gempa
7,0 skala richter juga terjadi di wilayah Papua dan tak mau kalah dari wilayah lain di Indonesia, Mentawai
menduduki posisi puncak dengan kekuatan gempa sebesar 7,7 skala richter
berhasil membuat Indonesia menangis masal pada Oktober 2010.
Gempa
7,7 skala richter bukanlah akhir dari tangisan masal yang melanda Indonesia,
pada 4 Oktober 2010 terjadi banjir di Wasior Teluk Wondama Papua Barat dan
wilayah Kalimantan Baratpun menjadi bagian dari wilayah yang mengalami banjir,
tepatnya pada 8 Desember 2010 banjir berhasil merendam 15 kecamatan di Kapuas
Hulu.
Gunung
Merapipun tak kalah giatnya membuat Indonesia menangis masal di tahun 2010 satu
di antara aktivitas vulkanik yang terjadi adalah letusan gunung Merapi pada 8
November 2010 yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan mengakibatkan
kerugian dalam jumlah besar.
Ternyata
bencana alam yang melanda Indonesia tidak cukup membuat Indonesia menangis
masal di tahun 2010. Aktivitas Merapi yang mengeluarkan abu vulkanik mengantarkan
Mbah Maridjan kepengabdian terakhirnya. Mbah Maridjan yang merupakan kuncen Merapi
ditemukan meninggal dunia pada usia 83 tahun dalam keadaan bersujud.
Pada
tahun 2011 ini Indonesia tidak akan mendapatkan ramalan lagi karena sang
peramal masa depan telah meniggal dunia pada 17 Mei 2010. Laurentia Pasaribu
atau yang akrab dengan panggilan Mama Laurent telah membuat Indonesia menangis
masal.
Tangisan
tak henti-hentinya melanda tanah air tercinta, istri dari mantan Presiden RI
bapak Prof. Dr. Ing. Ir. Bacharadudin Jusif Habibie membuat Indonesai menangis
masal di tahun 2010. Dalam usia 73 tahun
ibu dr. Hasri Ainun Habibie meniggal dunia dan telah mengukir sejarah bangsa
ini.
Bengawan
Solo merupakan karya terbaik sepanjang masa, lagu yang telah diterjemahkan ke
dalam tiga bahasa asing ini merupakan karya terbaik putra bangsa yang telah
disenandungkan di dunia musik nasional dan internasional sejak 70 tahun yang
lalu. Namun bengawan solo hanya tinggal riwayat karena Sang Maestro Keroncong
telah meninggal dunia. Gesang Martohartono yang akrab disapa Gesang menghembuskan
nafas terakhir 20 Mei 2010 pada usia 92 tahun.
Tahun
2010 Indonesia menangis masal, kalo boleh berkeluh kesah maka hal yang bisa
diucapakan adalah tidak ada yang saya sukai dari Indonesia apalagi setelah
kegagalan Timnas Indonesia dalam mendapatkan piala AFF 2010. Kekalahan
Indonesia dari Malaysia dengan agregat 2-0 melengkapi kesediahan yang dialami
bangsa ini.
Benar-benar
tidak ada yang bisa dibanggakan dari bangsa ini, sumber daya alam yang melimpah
di bumi Indonesia hancur berderai disapa bencana, sumber daya manusia yang
kreatif dan potensial milik Indonesia berakhir dengan tutupnya usia
manusia-manusia terbaik bangsa. Namun tangisan masal ini akan berakhir apabila
kita bisa mengungkapkan pelajaran dari semua yang terjadi.
Dibalik
keganasan bencana yang melanda dapat kita temukan kembali potensi yang lama ada
pada bangsa ini. Disaat gempa bumi, banjir, dan gunung meletus melanda beberapa
wilayah bangsa ini terdapat perasaan haru yang membanggakan hati, rasa
solidaritas ditunjukkan oleh seluruh masyarakat bangsa ini, dari anak-anak
pendidikan dasar sampai dengan yang berusia tua, dari masyarakat ekonomi
menengah kebawah samapi dengan masyarakat ekonomi kelas atas dari seluruh sudut
negeri ini bersama-sama berduka dan bersama-sama memberikan sumbangan berupa
tenaga dan harta hanya untuk membantu mereka yang menjadi korban bencana. Mungkin
hanya ini yang bisa dibanggakan dari bangsa Indonesia.
Nasionlismepun
terlihat ketika Indonesia menjadi peserta di ajang AFF 2010, semua sudut negeri
ini sama-sama menggaungkan Garuda di dadaku. Semua elemen menunjukkan sikap
nasionalisme dengan membuat negeri ini semakin merah, merah tertumpah oleh
aliran darah nasionalme.
Ternyata
persatuan seluruh masyarakat Indonesia menjadi hal yang bisa dibanggakan dan
persatuan bisa jadi senjata andalan, mengingat sejarah pada masa perjuangan
dalam merebut kemerdekaan, persatuan bisa menjadi harapan di tahun yang telah
datang. Segala sesuatu bisa mencapai keberhasilan dengan semangat persatuan
tetapi segala sesuatu bisa di hancurkan dengan semangat persatuan. Pemerintahan
negara ini hancur karena persatuan, yaitu perasatuan dalam bentuk korupsi masal
tetapi negeri ini dapat mengalami perbaikan karena persatuan, yaitu persatuan
dalam bentuk perubahan masal.
Zat
Yang Maha mempersatukan hati ciptaan-Nya tidak akan mempersatukan bangsa
Indonesia kalau masyarakatnya tidak berusaha bersatu melakukan perubahan kearah
yang lebih baik. Masih ada harapan untuk Indonesia dengan persatuan, yaitu
bersatu melakukan perubahan yang lebih baik dan mari kita jadikan tanggal 1
Januari 2011 ini sebagai awal langkah perubahan kita, kita bersatu mengawali
dengan perubahan diri sendiri seperti bola salju yang menggelinding dan terus
mengelinding menjadi perbuhan yang besar.
Subscribe to:
Posts (Atom)