Monday 21 July 2014

oleh: Wafaa

Istana cinta ini engkau bangun di atas Manhaj Illahi Rabbi. kau hiasi dengan kebesaran dan keagungan Nya, dan kau tinggalkan dalam kehebatan cinta Nya. tidak ada alasan untukku melakukan protes pada -Nya. cinta ini sudah ada, tetap ada dan akan selalu ada sekalipun ragamu tak lagi ada  disini. sebab aku yakin Ia --Yang Menghadiahi kita cinta ini -- telah menyediakan keindahan, kebahagiaan dan kebaikan hakiki untukmu -- yang tentu melebihi kebahgiaan jika kita tetap bersama saat ini --

Demi Alloh, apakah keindahanmu yang begitu menawan, atau akalku yang sudah tidak dapat mempertimbangkan lagi.

aku mencintaimu suamiku, rindu yang luar biasa ini akan menghempaskan ku pada taman cinta Nya InsyaAlloh.

karena Alloh aku mencintaimu, maka karena Alloh aku tidak akan berhenti untuk mencintaimu.

Selasa, 22 Juli 2014. (07.45) meja kerja


Thursday 10 July 2014

Ramadhan tahun ini mungkin menjadi ramadhan terberat dalam hidupku. setelah 2 Ramadhan yang aku lalui di tahun 2012 dan tahun 2013 sebagai seorang istri untuk seorang pria luar biasa.

meski di tahun 2012 aku lewati Ramadhan tanpa nya, karena saat itu ia sedang menjalani studi master nya di salah satu kampus ternama di Kota Kembang, namun pada tahun 2013 aku sempat merasakan menjadi seorang istri yang sempurna karena bisa melewati ramadhan dg kewajiaban-kewajiban sebagai seorang istri.

ternyata hanya satu tahun Alloh berikan nikmat keindahan bersama itu. nikmat menjadi makmum, nikmat menjadi istri dan nikmat menjadi murid bagi seorang guru yang luar biasa.

baru juga 1 kali ramadhan aku merasakan dan minikmati nya khusyu'k nya tarawih berjamaah bersamanya, membuka mata dengan menatap matanya, menutup mata dengan melihat teduhnya wajahnya, menyiapkan hidangan berbuka dan sahur untuknya, mencoba memahami apa-apa saja yang ia sukai dan apa2 saja yang ia tidak sukai. baru juga satu kali ramadhan aku menikmati indahnya anugerah terbesar dan kebahagiaan tertinggi dari nIllahi Rabbi.

ini adl ujian terberat dlm hidupku, ini adalah titik terendah dlm kehidupanku. stiap terbangun dari tidur ku untuk sahur, rasanya begitu menyakitkan waktu yang aku lalui. tapi aku tidak bisa berbuat apapun, yang aku lakukan hanyalah mengambil wudhu, mengadukan semua nya dalam derai air mata pada Sang maha Pembuat semua kejadian ini di atas gelaran sajadah yang semsa hidup nya selalu ia gunakan. setiap kali sujud di atas sajadah ini lah aku merasa sedang menyatu dengan nya di pelukan cinta Sang Rahman. lalu melantunkan tiap2 ayat dalam Mushafnya yang ia wariskan padaku ketika pertama belajar Al-Qur'an dengannya. ketenangan demi ketenangan selalu kurasakan mengalir dihati ku dari setiap barisan ayat2 itu. Maha besar Ia yang selalu memberikan penawar dari setiap luka yang menganga dihati ini.

ketenangan dan kedamaian bukan lah kita dapatkan dari seseorang, bukan lah dari sebuah tempat atau sebuah keadaan. sebaik-baik ketenangan adalah ketika mampu memasrahkan atas setiap titik kehidupan kita pada ketetapan Nya. mencoba memahami setiap kehendak Nya adalah baik, dan memohon kekuatan atas setiap ujian Nya dalam doa, zikir, dan tilawah merupakan sumber ketenangan terbaik bagi hati manusia. 


Tuesday 24 June 2014

Subhanalloh.... keluar dari ruang kerja sebentar untuk mengambil minum, tiba2 mata tertuju pada dua orang mahasisw. yang sepertinya aku begitu mengenali mereka. entah kenapa ketika melihat mereka mencuat senyum bahagia di sudut hati ini. mereka sudah berubah. ya. mereka sudah berubah.

*****
setelah kepergian alm suamiku (pengasuh blog ini), aku benar2 terpukul. ketika dokter menyatakan bahwa ia tlah tiada, dan memutuskan mencabut alat-alat medis yang melekat di beberapa bagian tubuhnya di hadapan ku, aku merasa jiwaku pun saat itu tengah bertarung dengan sakaratul maut. meski tudak menangis, karena aku berhasil menahan tangisku demi menguatkan kedua mertuaku, kedua orang tuaku dan kakak2 iparku. aku berhasil tersenyum meski airmata tetap tak terbendung. dan aku masih bisa mengucapkan "abi pasti tlah sepakat dengan Nya atas keputusan ini. kita tidak boleh menagisi nya". aku berhasil menahan tangis ku hingga jasad suami masuk ke liang lahat. bukan karena aku hebat. tidak. sama sekali tidak. saat itu sepanjang perjalanan dari rumah sakit, ke rumah hingga kepemakaman, aku menggenggam sumber kekuatanku. Mushaf mungil yang pertama suamiku berikan setelah menikah, terus aku baca. bahkan selama prosesi pemakan suamiku, aku lupa telah berapa kali menyelesaikan membaca yasin di depan prosesi itu. sesekali aku beranikan mataku melihat jasad yang aku cintai itu masuk ke sana. meski setiap kali itu juga aku tidak kuat dan memalingkan kembali pandangan ku ke mushaf yang tengah aku baca. Ya Alloh,,, saat itu aku merasa aku berada dalam titik ujian tertinggi dan dalam titik kehancuran terendah dalam hidupku.

ternyata aku tidak begitu kuat, setelah pemakaman suami ku, entah beberapa bulan aku sering pingsan dan masih belum bisa makan. kehi;angan sosok yang mengenalkanku pada keindahan ayat2 suci Nya dan kemuliaan Nya benar2 menghantam ku dan menderaikan sluruh pandangan ku. aku seperti sangat ingin protes pada Ny. tapi entah kenapa setiap kali ingin protes, aku selalu mengingat pesan alm suamiku yang mengatakan "aku mencintaimu karena Alloh, maka cintailah aku karena Nya juga, neng. InsyaAlloh kita akan bahagia" kalimat itu slalu terngiang dnegn susulan nasehat yang hampir setiap hari awal pernikahan kami ia lontarkan "sayang, kita boleh tidak sengaja melakukan dosa apapun. tapi yang tidak boleh adalah meninggalkan Sholat dan membaca Al-Qur'an". setiap kali aku mengingat dua kalimat ini lah aku slalu menemukan kekuatan.

setelah kepergiannya 5 bulan aku mencari pondasi untuk benar2 sanggup berdiri. hingga akhirnya aku membaca catatan draft di hp nya yang menuliskan salah satu rencanany setelah lulus S2, yaiyu melanjutkan dakwah. entah kenapa membaca ini aku merasa seperti ingin melakukan hal lain. begitu jelas diingatan ku ketika ia mencubit hidungku dengan gemas sembari berkata "betapa bahagianya aa punya istri sholehah bidadari syurga sepertimu" ketika aku menceritakan bahwa aku berhasil membuat kelompok kajian setiap jum'at di lingkungan kerjaku bersama ibu2 rekan kerja.
tetap saja kelompok ini terbentuk bukan lah ideku. tapi idenya. aku hanya menjalankan dan mencoba melakukan apapun yang ia saran kan. tapi entah kenapa aku slalu merasa nyaman dengan setiap sarannya yang menggunakan bahasa2 yang nyaris tak disadari bahwa itu adalah sbuah permintaan.

alhamdulillah sudah lebih dari 1 tahun kelompok kajian itu hadir di antara aku dan rekan2 sekantorku. dan baru beberapa bulan ini aku juga membentuk kelompok kajian kecil mahasiswi. ternyata tidak mudah mencari orang yang mau belajar, dari beberapa bulan ini aku baru mendapatkan 6 orang saja. tapi aku yakin InsyaAlloh mereka akan menjadi 60, 600. atau 6.000 (InsyaAlloh).

*****
dua orang dari mahasiswa tadi lah yang ku lihat telah merubah penampilan mereka. salut dengan motivasi mereka ingin berubah mengikuti syariat perlahan2. yang biasanya mereka menggunakan celana jeans dan jilbab modis, aku kini lebih sering melihat mereka menggunakan rok dengan jibab yang sudah mulai menutup dada. Subhanalloh. Maha Besar Alloh yang Hanya Ia Yang Sanggup Membolak Balikkan Hati manusia.... 


saya Wanty. wanita biasa yang akhirnya pada hari ini memiliki  keberanian untuk masuk ke blog ini. saya bukanlah seorang hacker, tapi saya hanya wanita biasa yang sangat biasa jauh sebelum ni. hingga akhirnya saya dipilih untuk menjadi bidadari bagi seorang pria luar biasa yang begitu sempurna Alloh menciptakannya...

setelah hampir 8 bulan kepergian sang imam, guru, sekaligus suami untuk saya, akhirnya hari ini saya memiliki kekuatan dengan airmata membuka blog ini. ya, blog ini asuhan Muhammad Fajrin. tepatnya alm.Muhammad Fajrin bin H. Mustafa. saya adalah istrinya.

Alloh temukan kami di penghujung tahun 2011. lalu menyatukan kami dalam ikatan sucinya yang serba dadakan di febuari 2012. lalu Alloh pisahkan kami dengan maut di tepatnya 30 september 2013.

Maha benar Alloh. seorang wanita, Alloh angkat dari kubangan lumpur melalui media manusia Nya yng luar biasa sempurna, lalu Ia ambil kembali tangan itu. entah sudah bersihkah wanita tadi saat Ia memutuskan untuk membiarkan wanita tadi sendirian kembali.

maka, di blog ini, semua cerita kami yang dirangkai dalam waktu begitu singkat, namun begitu banyak kisah dan pembelajaran akan saya bagikan...

Entah apa kehendak Nya, sehingga lewat kisah ini saya sering diminta mengisi kajian-kajian kecil di sekitar saya. mungkin saya lebih suka menyebutnya dakwah. sebab ini adalah jalan alm suami saya, dan impian nya juga...

Pontianak, 24 juni 2014 Meja Kerja 14. 28 wibb

Thursday 1 August 2013


Ada beberapa hal yang mempengaruhi kehidupan kita sebagai manusia, agar kita mengerti bahwa yang terjadi hari ini bukanlah hal instan terjadi. Tidak ada ynag instan di dunia ini, semua pasti melalui proses yang panjang. Ibarat kecelakaan dijalan raya, bukan karena pengendara tidak hati – hati . mungkin didahului dengan proses motor ynag sudah mulai tua, jarang di service, lalu remnya dalem banget sehingga susah untuk melakukan pengeraman.

Atau semalam ronda dan ketika berkendaraan soprinya sedang mengantuk. Atau mungkin juga ada bus tua yang olinya bocor trus tumopah di jalanan jadi licin dan bikin roda kepleset. Semua pakai proses. Ini hal –hal yang bisa mempengaruhi proses suatu kejadian, begitu juga dalam hidup kita. Tidak ada hal yang langsung terjadi instan.

Berikut hal yang mempengaruhi hidup kita. pertama, keturunan atau keluarga, ada ynag lahir dari Rahim seorang ustadazah, sehingga standar kesuksesan akan dinilai dari kerajinan dalam ibadah. Ada yang alhir dari seorang bisnisman maka ukuran kesuksessan akan diukru dari keuntungan yang diperolehnya.

Tentu berbeda antara anak presiden, ilmuwan, seniman atau bahkan anak seorang petani. Selain jenis pekerjaan yang mempengaruhi tingkat ekonomi keluarga, ia berpengaruh juga pada pemilihan sekolah si anak yang mengikuti kemampuan ekonomi keluarga dan pola pikir orang tua dalam mendidik anaknya. 

Semua berbeda, tidak ada yang sama, dan tetap berbeda. Yang pelu kita perhatikan adalah kata – kata berbeda. Berbeda bukan menentukan siapa yang lebih mulia dan siapa yang lebih rendah.

Kedua, nilai – nilai budaya. Kita lahir dikampung mana maka kita akan mengikuti budaya yang ada dikampung tempat kita lahir. Jika kita lahir dijawa maka kita akan menggunakan bahasa dan budaya jawa dalam kehidupan sehari – hari begitu juga jika kita hidup di Kalimantan atau di papua, maka bahasa dan buadaya tersebut yang akan kita pakai. Tapi kalau dalam urusan selera makan, orang padang adalah yang hebat . karena setiap kota di Indonesia pasti akan ditemui rumah makan masakan padang.

Ketiga, semangat pencapaian. Kalau kita lahir di keluarga yang semuanya selesai kuliah  sampai sarjana, maka kita akan terdorong untuk selesai minimal sama dengan mereka. Kalau kita berada dikeluarga pebisnis, maka kita kelak pengen punya bisnis sendiri juga, ya walaupun tidak selalu begitu.

Dari 3 faktor yang kita maka faktor semangatt pencapaian inilah yang semestinya mendominasi. Janagan sampai kamu sepenuhnya mengikuti pepatah orang jawa dan terjebak dalam kata, narimo ing pandum, rela , menerima pemberian tuhan. Dalam kacamata bersyukur itu oke – oke aja. Tapi salah satu cara bersyukur bukan hanya narimo, tapi juga bekerja lebih keras dan kreatif lagi untuk mendapatkan pandum yang lebih baik.

Berikut kalimat bijak dari Umar bin khatab yang semoga bisa kita ambil hikmah dan motivasi dalam hidup kita “ Takdir memang sudah dituliskan oleh Allah. Lalu untuk apa kita masih perlu beriukhtiar? Kita berikhtiar karena ikhtiar itu adalah alas an yang akan membawa  kita dari takdir Allah yang satu pada takdir Allah lain yang lebih baik”.

Setiap orang memiliki peluang yang sama dalam hal keberhasilan. Orang yang gagal adalah orang yang menyesali masa lalu, mengeluhkan masa kini, dan mencemaskan masa depan. Orang yang berhasil adalah orang yang belajar dari masa lalu, mengejar prestasi masa kini, dan merancang harapan masa depan.



Wednesday 31 July 2013


Kita tahu bahwa kita didunia ini diciptakan berbeda dari satu dengan yang lainnya, baik perbedaan dari segi fisik sampai segi yang lainnya. Ada yang manis, ada yang asam, ada yang tinggi dan ada yang pendek. Begitulah gambaran kita dari segi fisik perbedaan kita belum lagi perbedaan pada  karakter. Walaupun terkadang kita satu keluarga kita tetap berbeda satu dengan yang lainnya.

Dan setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi perbedaan.  Terkadang kita menjadi pesimis jika melihat ada orang yang memiliki kelibahan dari kita. Padahal kita memiliki cita rasa sendiri. Memiliki rona tersendiri.  Dan saya yakin semua orang melihat kita sebagai cita dan rona kita sendiri, karena kita memang kita diciptakan seperti ini dan kita tidak nyaman saat menjadi orang lain. Kita tidak bisa  membohongi diri sendiri.

Seperi pohon, manusia memilikikarakter masing – masing.  Ibaratnya kita sebagai pisang jaganlah mengubah diri kita menjadi jambu, karena keolokan dan nilai kita terletak ketika kita menjadi pisang. Perbedaan warna kulit, bahasa , kecerdasaan , dan kemampuan kita merupakan salah satu ayat “ tanda kekuasaa “ sang pencipta.

Dan salah satu pintu masuk menuju kebahagiaan adalah ketika menjadi diri sendiri. Keyakinnan kita dengan potensi, bakat , dan karakteristik yang ada pada diri kita , membuat kita merasakan keistimewaan dan keunikan yang kita miliki sebagai anugera dari sang pencipta.
Kanapa ragu, bila kita sudah menemukan bakat kita, sekalipun menurut orang lain adalah suatu hal yang remeh. Ketika kita menjadi diri sendiri, kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia. Jika kita berkumpul dengan orang – orang yang pintar dalam satu bidang, yang mana bidang itu bukan keahlian kita, janga kita menjadi pesimis dan berfikir negative mengenai diri kita.

Jika kita mengabaikan keunikan yang ada pada diri kita dan mencoba memenuhi semua keinginan orang lain ( padahal, kita tidak memiliki kemampuan untuk memuaskan mereka), maka ini berarti kita melemahkan langsung apa yang membuat kita unik.

Saya teringat dalam buku Robert T.kiyosaki, yang berjudul Rich Dad, Poor Dad. Bahwa di masa sekolah Robert dia tidak pintar dalam pelajaran tetapi memiliki kelebihan dalam olahraga. Maka dia fokus dibakatnya dan menemukan cara belajar yang cocok untuk dirinya sehingga menjadi orang yang sukses. 

Maka kita fokuskan bagaimana keunikkan kita dapat dikenal orang lain dan kita dapat menemukan cara belajar kita agar tidak hanya ikut – ikutan dan pada akhirnya kita yang lelah dengan pekerjaan kita sendiri.

Dan perbedaan anatara satu orang dengan orang lain adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita. Coba bayangkan jika semua didunia ini orang diciptkan sama, maka kebosanan yang akan melanda kita. Jika semua orang ingin menjadi bos maka tidak ada pekerjaan yang selesai karena tidak ada orang yang mengerjakan, semuanya hanya ingin memerintah.

Dengan banyak perbedaan kita saling melengkapi. Ada pengusaha ada pekerja, ada yang menjadi PNS ada yang swasta. Begitu juga dengan sifat kita. Ada yang yang pendiam ada juga periang. Jika kita melihat dari sudut pandang posifif maka akan menjadi sebuah kekuat besar dalam membangun hubungan pertemanan, hingga membangun bangsa yang besar yang akan ditakuti oleh bangsa – bangsa lain.




Tuesday 30 July 2013


Setiap manusia yang hidup didunia ini diberikan waktu yang sama dalam sehari yaitu 24 jam, tidak  kurang tidak lebih. Tetapi dengan waktu yang sama setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan waktunya. Ada yang digunakan untuk brsenang – senang dan ada yang digunakan untuk bekerja serta belajar.

Sehingga ada orang yang sukses da nada orang yang biasa saja dalm hidupnya. Salah satu imam besar islam yaitu imam syafi’I pernah berkata jika hanya surat al-ashr yang turun maka cukup untuk manusia dalam berlomba – lomba berbuat kebaikkan.

Maka dari itu penting bagi kita untuk memanajemen waktu agar kita tidak menyesal diakhir hidup kita dengan menyia-yiakan waktu yang telah diberikan kepada kita.

 “ time is Money”, kata orang inggris. Waktu adalah uang, kalau waktu hilang, maka uangpun akan lenyap. Itu sebabnya bagi para sopir angkot atau bus kota yang menerapkan falsafah ini, mereka akan sibuk mengejar setoran. Tidak peduli siang, malam, hujan, panas, dan macet. Pokonya, kalau terlambat sedikit saj, mereka akan menyesal sampai rumah. Begitu juga denga para pajabat public, mereka berfikir waktu  adalah uang. Tiap waktu ia tidak pernah lupa untuk mengumpulkan uang sampai uang rakyat pun dikumpulkan ke sakunya.

Lain orang inggris lain pula orang arab dalam befilsasah, “ waktu adalah pedang “. Mungkin karena saat itu dalam kondisi perang. Telat sedikit pedang akan memenggal leher dan nyawa melayang. Falsasah ini boleh – boleh saja kita gunakan, untuk melecut kesadaran kita.

Bahaya yang kita terima saat kita menyia- yiakan waktu adalah kekosongan akal, hati dan jiwa. Orang yang tidak merasa bahwa diri mereka begitu berharga dan bernilai, biasanaya mereka malas untuk memupuk prestasi dalam hidupnya. Kalau sudah malas belajar, alamat akal kita kekurangan pasokan ilmu. Ujungnya kita tidak dapat memfungsikan akal kita dengan optimal.

Padahal Sejarah telah mencatat bahwa orang – orang besar adalah mereka yang mampu menjawab tantangan zamanya dengan tepat. Bukan manusai yang hanya banyak makan, minum, dan tidur. Bukankah selain diperlukan the right man the right place- orang yang tepat dalam tempat yang tepat- kita juga dihajatkan juga the right man the right time .

Jadi bagaimana cara kita untuk menaklukan waktu?agar waktu yang kita lalui tidak dalam kesia –siaan dan berakhir dengan penyesalan.

Pertama, melakukan aktivitas terarah. Kita harus memprogramkan dan memperjelas tujuan aktivitas kita agra hidup kita tidak seperti laying – laying putus.

Kedua,  bergaul dengan masyarakat. Ini juga penting, sebab wkatu kita akan jauh lebih bermanfaat. Selain itu, menambah banyak wawasan dan kesempatan untuk berinteraksi positif serta mendpatkan pengalaman baru.

Ketiga, suka membantu orang lain. Keberadaan orang lain disekitar kita jangan sampai dianggap sebagai bilangan saja, namun juga harus kita perhitungkan. Kalau mereka membutuhkan uluran tangan kita, ya seharusnya kita mesti peduli.

Keempat, membaca. Kata imam ahmad “ kebutuhan manusia terhadap ilmu pengethauan itu psorsinya lebih besar daripada kebutuhan terhadap makan dan minum. Kebutuhan makan dan minum dalam sehari bisa dihitung, tapi mencari ilmu adalah sebanyak tarikan nafas. Ilmu akan menerangi jalan kehidupan kita.  


Dengan melakukan hal tersebut dengan secar terus menerus maka mudahan – mudahan kita terhindar darai kata “ orang yang bodoh adalah jika diberikan modal, modalnya dihamburkan dengan sia – sia”. begitu juga kita, jika diberi modal waktu, jangan sampai waktu yang diberikan kepada kita kita hambur-hamburkan dengan sia –sia. 

Wednesday 28 November 2012

Oleh : Wanty Ekajayanti

Jika dulu kau mencintaiku karena sifatku yang ceria dan menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu
kemudian keceriaan itu kelam dirundung duka.

ternyata kau masih tersenyum mencintaiku
Jika dulu kau mencintaiku karena ramah hatiku Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu

Kemudian saat  keramahan itu tertutup kabut prasangka
ternyata kau masih lembut mencintaiku
Jika dulu kau mencintaiku karena cerdasnya diriku Membuatmu yakin pada putusanku

Kemudian Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
ternyata cintamu masih bijak untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku

Kemudian saat di tengah itu rasa manjaku tiba2 menyeruak menjadi stadium akhir
ternyata cintamu masih tangguh untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena tegarnya sikapku Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu

Kemudian saat ketegaran itu rapuh diterpa badai
ternyata cintamu masih bertahan untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam

Kemudian saat pengertian itu tertelan oleh ego ku sesaat
ternyata cintamu masih mengerti untukku
Jika dulu kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku yg Menambah dalamnya rasa cintamu saat semakin mengenalku

Kemudian saat kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
ternyata cintamu masih mampu memaafkanku
Jika dulu kau mencintaiku karena keteguhan imanku Bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
Kemudian Kala iman itu jatuh menurun

ternyata cintamu tetap sabar membimbingku
Jika dulu kau mencintaiku karenaKu yang tlah kau pilih sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat
Kemudian saat ombak menerpa cinta kita
ternyata cintamu tetap setia untukku

meski seisi lautan kujadikan tinta untuk menggoreskan betapa hebat dan indahnya cintamu pun, itu tak kan pernah cukup.

terimakasih sayang
terimakasih untuk kehebatan cintamu
untuk kesetiaan cintamu

dan untuk ketulusan cintamu
tidak satupun wanita sebahagia diriku. dg anugerah cinta yg Allah bentangkan dalam hatimu yg hanya untukku.

smoga Allah membalas cinta untukmu dari diriku. melebihi cintamu padaku

.: jika aku boleh menulis surat ini kepada Allah, aku ingin meminta pada Nya, agar aku dijadikan sebagai bidadarimu kelak di Jannah Nya :.

Oleh Wanty Ekajayanti

Pernah suatu hari seorang teman memberikanku buku tentang "jodoh". tanpa sadar, dan refleks hal itu membuatku mengeluarkan pertanyaan2 dengan nada heran.
"kenapa ini?"
"kenapa ngasi buku seperti ini?'
"kamu ngejekin aku ya?"
"maksudnya apa?"
(meski sebenarnya aku sama sekali tak tersinggung, sekedar heran saja)
sang teman hanya tersenyum dan menjawab "ndak ada maksud apa2, 1ty,,,, ya, siapa tau dan mudah-mudahan bermanfaat". masih tetap dengan raut heran menatap senyum sang teman, akhirnya kuterima buku itu.

Oleh Wanty Ekajayanti
Pontianak, 18 Agustus 2011

Sore itu hari ke 17 dibulan Ramadhan yang bertepatan dengan hari kemerdekaan bangsaku Republik Indonesia yang ke 66 tahun, yaitu tepat 17 Agustus 2011.

sehari sebelumnya, dari pulau seberang, dia (pria terbaik) telah mengamanahkan sesuatu untuk disampaikan kepada  kedua orang tuanya lewat alamat pos ku. dan kuputuskan untuk mengantarkan amanah tersebut pada hari kemerdekaan, bukan karena apa2, tapi karena kebetulan hari libur.

Menjelang buka puasa aku baru tiba dirumah bapak dan emak, masih tetap ada rasa canggung dan malu2 dalam diri ini. tapi semua aku tepis. singkatnya setelah menyampaikan pesan dari nya utk kedua orang tuanya, aq memutuskan untuk menginap. meski dia sedang tidak di rumah alias di pulau seberang.

Berbuka bersama, sholat berjamaah, lalu berbincang panjang lebar menjadi aktifitas aku, emak dan bapak nya malam itu. semakin banyak hal yang belum ia ceritakan padaku, aku ketahui dari cerita kedua orng tuanya. tawa dan senyum menjadi bumbu indah dalam percakapan kami bertiga. akupun semakin merasa nyaman berada ditengah-tengah beliau berdua.

pukul 20.30 malam itu handphone milik emak berbunyi. sebuah panggilan. terlihat nama M. Fajrin di layar handphone. oh, ternyata si bungsu tengah menghubungi sang ibu. kutinggalkan bapak dan emak yg berbincang dengan nya melalui telpon. aku pun memutuskan untuk sholat (karena asyik bercengkerama kami sampai lupa bahwa waktu sholat isya telah terlewat).

selesai sholat, giliran aku yang menerima telpon dari si bungsu lewat handphone yg sama. hm, masih sama seperti perasaan saat pertama kali menerima telponnya dulu. masih berdebar debar rasanya. dan itu sempat membuatku bingung. apakah ini karena rasa itu atau memang aku memiliki gejala jantungan. ah, tapi kenapa jantungannya hanya kambuh saat menerima telpon darinya? tentu saja ini bukan sakit jantung (pikirku). 

kupilih sofa di sudut ruang tamu sebagai tempat ku merebahkan badan sambil berbincang2 dengan nya. meski aku tahu di balik dinding ini, semua pembicaraan ku dengannya semua terdengar jelas oleh bapak dan emak. tapi aku tak perduli. mereka pasti sangat mengerti (namanya juga anak muda. hehehe). saat masih asyik dalam pembicaraan, mataku tertuju pada 3 buah baterai hp yang tersusun di pojok dinding. tapi aku tak memperdulikannya. bukan hal aneh (itu pikirku).

tanpa terasa malam sudah larut saat kami menyadari pembicaraan kami yg begitu panjang. dan kamipun memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan itu. saat menuju ke kamar, kulihat emak masih ada di ruang TV.
“emak belom tidur?” tanyaku. “belom, ayoklah tidur sama2”, jawab emak. waaaaah, aku baru sadar ternyata emak menungguku selama 2 jam. “waaah, kenapa ditunggu mak?”, tanyaku rikuh. “ndak apa2”, jawab emak singkat yg kemudian diikuti dengan senyum khas nya yang mengembang. waaah, tanda sayang beliau padaku kah ini?? hanya beliau yg tahu.

setelah di tempat tidur, aku teringat pada baterai yg kulihat tadi. karena penasaran, langsung saja ku coba Tanya pada emak (itung2 cari bahan pembicaraan juga sebelum tidur. dari pada diem-dieman.hehehe). “Mak, dipojok tu ada batre hp 3 buah. punya siapa mak? kok ga dipakai?” Tanya ku. Emak senyum lalu menjawab “oooh, itu lah batre hp yg dipake Rin kalo telponan sama Wanty, waktu Wanty masih di Semarang,,,, jadi kalo telponan lama, ndak perlu ngecas2 lagi, ganti batre nye jak. biasa tiap hari dia ngcas semua batre tu…”


Ach!!!!! entah speechless, entah, terharu, atau terkesima, aku tak tahu apa yg melingkupi perasaanku malam itu sebelum tidur. Ibumu yang telah menunjukkan salah satu bukti cintamu padaku.